Sebuah video pasien di Rumah Sakit Palembang Bari mengamuk heboh di media sosial. Pria tersebut mengaku tidak diperlakukan dengan baik oleh perawat padahal membutuhkan pertolongan.
Dalam video yang dilihat detikSumbagsel, terlihat seorang pasien pria yang awalnya masih menggunakan alat bantu napas. Dia mengaku tidak diperlakukan dengan baik oleh oknum perawat RS Bari Palembang.
Terlihat, pasien tersebut kemudian berkeliling lorong ruang rawat inap dengan menunjukkan selang infusnya yang sudah dipenuhi darah. Tampak pasien yang menempati kamar perawatan rawat inap kelas II tersebut bersuara lantang mengeluarkan emosinya karena tak ada perawat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dokternya tidak mau periksa. Tidak benar kasih obat, asal-asalan saja. Aku dibuatnya tambah parah," akunya.
Dalam video lainnya, pasien tersebut terlihat bertanya ke perawat yang sedang berkeliling memeriksa pasien di kamar lainnya. Tak terima diminta menunggu, pasien tersebut kembali mengatakan bahwa dialah pasien yang butuh diperiksa cepat.
Sementara itu, Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD Palembang Bari, Amalia, membenarkan adanya pasien yang mengamuk di rumah sakit tersebut pada Senin (2/12/2024). Dia menegaskan, pihaknya telah menangani pria berinisial BR (43) tersebut sesuai SOP yang berlaku.
"Benar, ada pasien berinisial B yang mengamuk. Namun, kami tegaskan bahwa petugas di lapangan telah memberikan tindakan sesuai SOP," ungkapnya, Selasa (3/12/2024).
Menurutnya, BR datang ke IGD dengan keluhan demam tinggi, Senin (2/12/2024) pukul 09.00 WIB. Setelah dilakukan pemeriksaan, pria asal Jambi tersebut direkomendasikan untuk rawat inap.
"Sore harinya, BR dipindahkan ke ruang perawatan rawat inap. Pasien ini masuk kategori kelas III. Namun karena penuh, kami tempatkan sementara di kelas II," katanya.
Amalia mengatakan, BR sudah melayangkan kata-kata kasar sejak dalam IGD. Bahkan, katanya, ancaman penghilangan nyawa sempat dilayangkan pasien yang didiagnosa demam typhoid tersebut.
"Malam saat pasien tersebut sudah dipindah ke ruang perawatan ranap, dia mendatangi konter perawat. Di sana timbullah kata-kata yang mengintimidasi dan mengancam petugas," jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, kata Amalia, pihak manajemen RS Palembang Bari sudah menyampaikan permintaan maafnya yang juga telah diterima oleh BR. Kini, pria tersebut sudah pulang dijemput keluarganya.
"Tadi pagi keluarganya minta BR untuk pulang meskipun belum sesuai jadwal. Sudah menandatangani surat pernyataan juga dan setelah kami cek memang tidak lagi ada (di ruang perawatan rawat inap)," tutupnya.
(dai/dai)