7 Fakta Ikan Belida, Satwa Dilindungi hingga Jadi Bahan Baku Pempek Palembang

7 Fakta Ikan Belida, Satwa Dilindungi hingga Jadi Bahan Baku Pempek Palembang

Melati Putri - detikSumbagsel
Kamis, 14 Nov 2024 21:40 WIB
Ikan belida (dok situs KKP)
Ikan belida (Foto: Istimewa/Dok situs KKP)
Palembang -

Ikan belida termasuk anggota famili Notopteridae yang mempunyai nilai ekonomis. Kini, ikan air tawar tersebut berstatus sebagai satwa dilindungi.

Keputusan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.

Ada empat jenis belida yang dilindungi yakni chitala borneensis (belida Borneo), chitala hypselonotus (belida Sumatra), chitala lopis (belida lopis), dan Notopterus notopterus (belida Jawa).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekilas Tentang Ikan Belida

Dikutip buku Mengenal Aneka Flora & Fauna Indonesia milik Wahyu Annisha, belida disebut juga dengan nama ikan lopis, belido, dan ikan pipih. Dalam bahasa Inggris, ikan ini bernama giant featherback.

Habitat belida berada di air tawar terutama sungai. Bukan hanya sungai dataran rendah atau dasar cekung bebatuan dan kayu, melainkan yang letaknya di hutan.

ADVERTISEMENT

Fakta Menarik Ikan Belida

Terdapat sejumlah fakta menarik tentang ikan belida selain dijadikan satwa dilindungi. Berikut rangkumannya:

1. Tersebar di Beberapa Negara

Populasi belida tidak hanya dijumpai di Indonesia, detikers bisa menemukan ikan ini di beberapa negara tetangga. Misalnya, Malaysia (semenanjung Malaysia dan Sarawak), Thailand, dan Kamboja.

Untuk wilayah Indonesia, ikan ini ditemukan di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Di Sumatra Selatan (Sumsel), ikan belida hidup di daerah Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu, Muara Enim, Musi Banyuasin, Musi Rawas, Kota Palembang, dan sebagian kecil di Kabupaten Lahat.

2. Punggung Lengkung dan Tinggi

Bentuk badan ikan belida pipih dengan kepala berukuran kecil. Punggungnya melengkung dan meninggi sehingga bagian perut terlihat lebar dan pipih, serta menyerupai pisau. Karena bentuk tubuh tersebut, ikan ini tergolong keluarga notopteridae atau ikan berpunggung pisau.

Selain identik dengan punggung yang unik, ikan ini memiliki panjang maksimum 100 cm dengan berat rata-rata 0,5-1 kg. Bila di alam bebas, ukurannya bisa menjadi 2-4 kg.

3. Sisik Kecil dan Berwarna Kelabu

Badan ikan belida tertutup sisik yang berukuran kecil. Pada bagian punggung, sisiknya berwarna kelabu. Sedangkan, bagian perut warnanya putih keperakan.

Di bagian sisi ikan terdapat lingkaran putih seperti bola-bola hitam yang masing-masing dikelilingi lingkaran putih. Seiring bertambahnya umur, hiasan pada tubuh ikan ini akan hilang dengan sendirinya dan berganti menjadi garis-garis kehitaman.

4. Termasuk Ikan Purba

Bentuk tubuh belida yang tidak lazim membuatnya tergolong sebagai ikan purba. Alasannya karena ia hanya memiliki sehelai ekor yang melambai-lambai berbarengan dengan gerakan tubuh bagian bawah.

Selain itu, bentuk kepala yang membungkuk membuatnya terlihat unik. Keunikan tersebut juga terletak pada bagian mata yang seolah tampak kosong. Mata belida cenderung reflektif dan memantulkan cahaya dari sumber di sekitarnya.

5. Bersifat Predator

Sebagai ikan air tawar, belida bersifat predator atau pemangsa. Ikan jenis ini hanya aktif pada malam hari atau disebut dengan makhluk nokturnal.

Saat siang, belida biasanya bersembunyi di antara tumbuhan air. Makanan belida adalah anak-anak ikan, udang, kalajengking, dan kodok. Kadang kala, belida memangsa ikan berukuran lebih besar.

6. Dijuluki Ikan yang Pandai "Bersilat Lidah"

Dikutip buku Ensiklopedia Fauna Khas Indonesia milik Weni Rahayu, masyarakat Sumsel mengenal ikan belida sebagai makhluk yang pandai "bersilat lidah". Julukan ini diambil dari arti nama belida.

Kata "be" berarti punya, sedangkan "lida" adalah lidah. Bila disatukan maka bermakna pandai bersilat lidah. Selain itu, ikan ini memiliki mulut yang sangat besar dibandingkan dengan ukuran kepala.

Hal itu berkaitan dengan caranya memangsa ikan-ikan kecil. Ia menyikat atau menyambar dan mencaplok mangsa yang berhasil diburu atau dipojokkan.

7. Bahan Baku Pempek

Sebelum dinyatakan langka dan dilindungi, ikan belida dijadikan bahan baku membuat pempek, makanan khas Palembang, Sumsel. Bahan baku pembuatan pempek pun diganti dengan ikan jenis lain seperti tenggiri dan kakap.

Bukan hanya pempek, masyarakat Sumsel memanfaatkan belida untuk membuat kemplang dan kerupuk. Namun saat ini, ketersediaan belida Sumatra semakin menipis. Masyarakat lokal mendatangkan belida dari daerah lain.

Sebagai tambahan, ikan ini dijadikan maskot Provinsi Sumsel karena populasi utamanya di Danau Ranau dan Sungai Musi. Pemerintah Sumsel membangun tugu belida di Benteng Kuto Besak sebagai tanda keberadaannya.

Itulah rangkuman fakta mengenai ikan belida. Semoga bermanfaat ya detikers!




(csb/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads