Marisa Stachelski merupakan salah seorang wanita luar biasa. Ia berjuang melawan kanker hingga merelakan payudara dan tuba falopinya.
Marisa adalah warga New Jersey, Amerika Serikat. Ia menceritakan pengalaman didiagnosis kanker usus besar. Momen di mana ia membuat perubahan besar dalam hidupnya.
Dikutip detikHealth, Marisa merupakan ibu dua anak yang berusia 37 tahun. Awalnya ia sakit perut pada 2022. Secara sadar, ia mengetahui ada yang tidak beres pada tubuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Marisa lalu memeriksakan diri ke dokter dan dirujuk untuk menjalani kolonoskopi. Berdasarkan hasil tes, dokter mendeteksi ada massa kanker di usus besarnya.
Sebelum kanker tersebut menyebar, dokter menyarankan Marisa untuk segera mengangkatnya melalui operasi di tahun berikutnya.Namun setelah melewati banyak tes, ia diketahui memiliki gen yang menyebabkan mutasi secara drastis meningkatkan risiko kanker lainnya.
Marisa Mengangkat Payudaranya
Setelah mengetahui hal itu, Marisa membuat keputusan yang benar-benar mengubah hidupnya. Ia melakukan mastektomi ganda untuk mengangkat payudaranya pada awal tahun 2024.
Marisa juga mengangkat tuba falopi, sepasang saluran otot berongga yang terletak di antara ovarium dan rahim, pada September lalu. Keputusan itu diambil agar ia bisa melihat anak-anaknya tumbuh sampai dewasa.
Mutasi Gen BRCA
Mutasi gen spesifik itu dapat membuat Marisa terkena kanker kapan saja. Ia merupakan salah satu dari 300 wanita di Amerika yang memiliki mutasi pada salah satu dari dua gen BRCA mereka.
Gen BRCA atau gen penekan tumor secara aktif menghasilkan protein yang mencegah sel tumbuh dan membelah terlalu cepat, yang merupakan cara sel kanker dapat terbentuk. Mereka membantu memperbaiki DNA yang rusak pada sel. Itu meningkatkan risiko kanker payudara hingga 69 persen dan risiko terkena kanker ovarium hingga seperlima.
"Saya segera mulai meneliti semua yang saya bisa tentang kanker usus besar dan BRCA. Saya perlu memahami apa artinya ini bagi kesehatan dan masa depan saya," tutur BRCA yang dikutip Daily Mail.
Marisa pulih dengan baik dan kembali bekerja, tetapi pengalaman itu penuh tantangan. Untungnya, ia memiliki support system yang kuat dalam keluarganya dan tim dokternya di Mount Sinai.
Artikel ini sebelumnya telah tayang di detikHealth dengan judul Pengakuan Wanita Umur 37 Harus Angkat Payudara dan Saluran Tuba gegara Kanker.
(sun/mud)