Waspada 10 Daerah di Sumsel Rawan Hidrometeorologi, Mana Saja?

Sumatera Selatan

Waspada 10 Daerah di Sumsel Rawan Hidrometeorologi, Mana Saja?

Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Rabu, 23 Okt 2024 17:20 WIB
Simulasi penanganan banjir dilakukan dalam apel siaga.
Simulasi penanganan banjir dilakukan dalam apel siaga. (Foto: Istimewa/Pemprov Sumsel)
Palembang -

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan memetakan wilayah rawan banjir dan longsor. Setidaknya ada 10 daerah di Sumsel yang rawan bencana hidrometeorologi pada musim penghujan yang sudah terjadi sejak awal Oktober ini.

"Wilayah rawan bencana banjir dan longsor umumnya terjadi di dataran tinggi dan sungai," ujar Plt Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, Askoni saat apel siaga, Rabu (23/10/2024).

Beberapa wilayah yang rawan ada di OKU Selatan, Empat Lawang, Muara Enim, Lahat, Ogan Ilir, OKI, Muratara, Muba, Prabumulih dan Banyuasin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih rinci, beberapa wilayah rawan banjir umumnya terjadi di dekat aliran sungai dan permukiman padat. Sedangkan rawan longsor ada di wilayah perbukitan dan lereng atau badan sungai.

"Kita menyiapkan 1.200 personel untuk kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi. Simulasi penyelamatan ketika terjadi bencana sudah kita lakukan. Kita harapkan ketika terjadi bencana, 2 jam personel sudah siap melakukan penanganan di lokasi sesuai SOP," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana, pihaknya jhga menyiapkan alat berat untuk penanganan longsor di berbagai wilayah. Penempatan alat berat dilakukan di wilayah yang masuk dalam skala prioritas berdasarkan status siaga yang akam diberlakukan di daerah nantinya.

"Status siaga ada 1, 2, 3 dan waspada. Kalau sudah status waspada, kita mengerahkan seluruh peralatan dan perlengkapan," ungkapnya.

Pemprov Sumsel, lanjutnya, akan menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi jika dua daerah di Sumsel sudah menaikkan status siaga. Saat ini, belum ada daerah yang menaikkan status tersebut.

"Syarat menaikkan status di provinsi harus ada dua daerah yang siaga, baru bisa kita sampaikan ke biro hukum. Tapi, musim penghujan saat ini fenomena La Nina-nya lemah prediksi BMKG, mudah-mudahan tidak kuat dan bahaya," ungkapnya.

Sementara Pj Bupati OKU, M Iqbal Alisyahbana mengatakan, wilayahnya termasuk daerah yang rawan banjir seperti pada awal 2024 yang lalu. Banjir besar terjadi beberapa kali, sehingga kesiapsiagaan disiapkan sejak saat ini.

"Kesiapsiagaan banjir akan kita antisipasi dengan meminta dukungan seluruh stakeholder, kami sudah lakukan rapat pendahuluan, persiapan peralatan dan perlengkapan, mengecek daerah rawan banjir dan membersihkan saluran air serta lainnya," ujarnya.

Pemkab OKU juga bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII memasang alat debit air. Ketika air naik, akan ada informasi yang kemudian akan dikoordinaiskan ke seluruh kecamatan untuk antisipasi dini banjir.

"Supaya kita lebih siap ketika debit air naik. Kita juga punya 4 perahu karet, jika kurang akan mnta bantuan tambahan ke Pemprov. Termasuk untuk peralatan dan perlengkapan lainnya," ujarnya.

Sementara itu, Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi mengatakan, pasca kemarau Sumsel memasuki musim penghujan dengan curah tinggi. Dibutuhkan persiapan terhadap dampak yang ditimbulkan seperti banjir dan longsor.

"Banyak yang harus kita lakukan seperti perbaikan kondisi lingkungan memperbaiki fungsi daerah atau wilayah resapan air, daerah aliran sungai atau daerah lereng perbukitan gundul atau kritis dan lainnya," ungkapnya.




(csb/csb)


Hide Ads