Sifilis Bisa Terjadi pada Pria ataupun Wanita, Kenali Tanda-tandanya!

Sifilis Bisa Terjadi pada Pria ataupun Wanita, Kenali Tanda-tandanya!

Putri Fadyla - detikSumbagsel
Rabu, 23 Okt 2024 12:00 WIB
Syphilis - sexually transmitted disease blood test and treatment
Foto: Ilustrasi sifilis (Getty Images/iStockphoto/Hailshadow)
Palembang -

Sifilis termasuk salah satu penyakit menular seksual (PMS). Kasus sifilis terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Namun gejala sifilis sering dianggap biasa oleh kebanyakan orang.

Umumnya sifilis lebih sering diderita pria, namun banyak juga ibu hamil yang menderita sifilis karena ditularkan oleh suami. Sifilis dapat membuat kehamilan berakhir dengan abortus, lahir mati, atau infeksi neonatus.

Lantas apa gejala sifilis pada pria dan wanita? Berikut pengertian, penyebab, tanda dan gejala, hingga pengobatan sifilis yang telah dirangkum oleh detikSumbagsel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Sifilis

Dilansir dari laman kemkes.go.id, sifilis adalah penyakit menular seksual dari bakteri Treponema Pallidum. Penularan sifilis ini bermula dari hubungan seks oleh homoseksual atau heteroseksual.

Risiko meningkatnya infeksi ini terjadi pada orang yang berganti-ganti pasangan seksual, seperti pekerja seks. Selain itu, pada bayi biasanya ditularkan oleh ibu hamil.

ADVERTISEMENT

Penyakit sifilis harus ditangani secara medis. Jika tidak ditangani maka kesehatan anggota tubuh luar dan luar akan terus memburuk. Penularan sifilis menular dalam waktu 21 hari, dengan rentang 10 hingga 90 hari. Penundaan penanganan medis dapat membuat penularan bisa menyebar ke bagian tubuh lain dengan tingkat keparahan yang bertahap.

Penyebab Sifilis

Dikutip dari situs Dinas Kesehatan Aceh, penyakit sifilis ini disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema Pallidum, yang masuk dan menginfeksi seseorang melalui luka di vagina, penis, anus, bibir, atau mulut.

Sifilis dimulai sebagai luka yang tidak nyeri dan bertahap, bahkan sebagian gejalanya hampir mirip dengan penyakit lainnya.

Faktor risiko penularan sifilis semakin meningkat akibat tindakan dan gaya hidup, yaitu:

1. Sering berhubungan seksual dengan pasangan yang berbeda.

2. Berhubungan seksual tanpa kondom.

3. Kontak erat dengan penderita sifilis, seperti melakukan hubungan seksual.

4. Positif terinfeksi virus HIV.

Tanda dan Gejala Sifilis

Masih dari sumber yang sama, berikut adalah tanda dan gejala sifilis.

1. Bercak Putih di Mulut

Sifilis biasanya melibatkan alat kelamin, tetapi munculnya bercak putih di mulut juga termasuk pertanda sifilis. Sifilis juga dapat menyebabkan perkembangan kondiloma lata atau kelainan berupa lesi besar dan menonjol di area mulut.

2. Rambut Rontok Tak Merata

Gejala umum sifilis berikutnya adalah kerontokan rambut yang tidak merata di kepala, janggut, dan alis.

3. Luka Kecil

Gejala sifilis biasanya dimulai dengan luka kecil (chancre) yang muncul di tempat bakteri masuk ke dalam tubuh. Chancre biasanya berkembang sekitar tiga minggu setelah terpapar bakteri dan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit.

Chancre biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu tiga sampai enam minggu setelah infeksi.

4. Ruam

Setelah chancre sembuh, gejala sifilis selanjutnya adalah ruam yang dimulai dari batang tubuh dan menyebar ke seluruh tubuh. Ruam biasanya tidak gatal, tetapi tampak seperti bintik-bintik kasar, merah, atau coklat kemerahan.

5. Gejala Mirip Flu

Penderita sifilis juga memiliki gejala seperti flu ringan seperti demam, kelelahan, sakit tenggorokan, pembengkakan kelenjar, sakit kepala, dan nyeri otot.

Pengobatan Sifilis

Pada infeksi primer dan sekunder, sifilis dapat diobati dengan antibiotik penisilin. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan dan tes alergi sebelum obat diberikan.

Penisilin disuntik ke tubuh pasien. Pemberian penisilin berlaku bagi pasien sifilis dengan gejala awal hingga parah. Perbedaannya terdapat pada dosis yang diberi sesuai tingkatan gejala.

Penisilin juga memberikan efek samping, seperti demam, sakit kepala, menggigil, mual, dan nyeri tubuh dalam kurun waktu lebih dari satu hari.

Selama pengobatan dan penyembuhan, penderita sifilis tidak dianjurkan untuk melakukan hubungan seksual. disarankan juga untuk melakukan tes HIV karena penularan sifilis juga berpotensi besar pada HIV.

Itulah pengertian, penyebab, tanda dan gejala, serta pengobatan sifilis. Semoga bermanfaat!

Artikel ini ditulis oleh Putri Fadyla, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads