BMKG Imbau Warga Sumsel Waspada Bencana Hidrometeorologi di Musim Hujan

Sumatera Selatan

BMKG Imbau Warga Sumsel Waspada Bencana Hidrometeorologi di Musim Hujan

Welly Jasrial Tanjung - detikSumbagsel
Selasa, 15 Okt 2024 14:00 WIB
Ilustrasi hujan
Ilustrasi hujan (Foto: Getty Images)
Palembang -

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan (Sumsel) mengimbau kepada warga di Sumsel waspada terhadap bencana hidrometeorologis di musin hujan. Sebab, saat ini 50% wilayah Sumsel telah memasuki musim hujan.

Namun sebagian besar lainnya dalam periode masa peralihan dari kemarau ke musim hujan karena secara kumulatif curah hujan dasarian belum memenuhi kriteria sebagai musim hujan.

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas 1 Sumsel, Wandayantolis mengatakan, periode transisi ditandai dengan pola cuaca yang berubah dengan cepat. Faktor pendorong utama berupa monsoon baratan yang masih lemah menyebabkan pembentukan hujan lebih dipengaruhi oleh faktor lokal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dampaknya, terbentuk hujan dengan intensitas sedang ke lebat secara tiba-tiba dan terjadi tidak merata di wiayah Sumsel," ujarnya, Selasa (15/10/2024).

Pada periode transisi juga terjadi peningkatan potensi terjadinya angin kencang, puting beliung dan hujan meski meski cukup jarang. Terjadinya curah hujan yang dengan intensitas sedang hingga lebat dapat memicu terjadinya genangan pada wilayah perkotaan terkait kemampuan drainase yang ada.

ADVERTISEMENT

"Untuk wilayah topografi lereng dan bukit perlu mewaspadai potensi longsor. Adapun pada DAS, diharapkan dapat memantau kenaikkan muka air sungat pada saat terjadi hujan dengan durasi yang lebih dari 1 jam," ujarnya.

Berkaitan hal di atas, kirannya kewaspadaan semua pihak dalam memitigasi adanya potensi bencana hidrometeorologis tersebut. Kepada masyarakat untuk tidak panik dan hanya mengakses informasi resmi dari kanal pemerintah setempat.

Sementara itu, Pejabat Ahli Madya BMKG SMB II Palembang, Veronica Sinta Andayani mengatakan, saat ini Sumsel sedang dalam periode peralihan namun mulai memasuki awal musim hujan, pertumbuhan awan hujan mulai intensif, potensi hujan meningkat.

"Pantauan dinamika atmosfer untuk beberapa hari ke depan ada kecenderungan potensi hujan menurun dibanding waktu kemaren walaupun masih tetap ada hujan," ujarnya.

Kata dia, untuk kabut tebal yang menyeliputi Palembang menjelang pagi hari, itu dikarenakan kelembaban yang tinggi serta suhu udara yg dingin dipermukaan tanah.

Namun dari data cuaca kondisi ini belum memengaruhi penerbangan karena fenomena kabut berlangsung tidak lama dan pada saat jam operasional bandara mulai jarak pandang telah memenuhi jarak minimal untuk penerbangan.

"Menghadapi cuaca ini masyarakat diimbau untuk waspada dan mengantisipasi cuaca ekstrem seperti hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang, kilat/petir," ujarnya.

Kata Shinta, cuaca saat ini fluktuatif dan dinamis. Dari pemodelan cuaca sekitar 3 sampai hari beberapa ke depan diprakirakan ada kecenderungan cuaca sedikit lebih baik dari kemarin walaupun potensi hujan ekstrem masih ada.




(csb/csb)


Hide Ads