Menjelang masa panen padi, berbagai hama mulai menyerang tanaman padi yang ada di sawah Lubuklinggau. Karena itu, para petani pun melakukan penjagaan ketat di sawah mereka.
Salah satunya yaitu sawah milik Jamari yang terletak di Kelurahan Talang Bandung, Kecamatan Lubuk Linggau Barat II, Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
Jamari mengatakan padi di sawahnya yang seluas seperempat hektare miliknya tersebut kini sudah berusia 4 bulan dan sebentar lagi akan melakukan panen yang diperkirakan bisa mendapatkan hasil sebanyak 1 ton. Hal inilah yang membuatnya melakukan penjagaan ekstra untuk mengusir hama-hama tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah berumur 4 bulan jadi mungkin panennya sekitar tanggal 9-10 bulan ini (Oktober) kalau tidak ada halangan. Sekarang ini di sawah saya pasang tali yang diikat dengan orang-orangan sawah dan kaleng biar mengeluarkan suara atau bunyi buat mengusir burung biar tidak mendekat," katanya saat ditemui detikSumbagsel, Minggu (6/10/2024).
Saat padinya masih berusia muda, kata dia, terdapat banyak serangan hama tikus, walang sangit dan belalang di sawahnya sehingga ia harus menggunakan racun yang mengakibatkan sebagian tanaman padinya menjadi gundul.
"Kalau kemarin itu banyak hama walang sangit, tikus dan belalang pas musim kemarau. Jadi antisipasinya itu ya pakai racun," ujarnya.
Meskipun hama tersebut sudah dibasmi, Jamari mengaku saat ini justru hama burung yang semakin banyak menyerang sawahnya lantaran sudah memasuki masa panen.
Ia pun mengakali serangan burung tersebut dengan menggantung plastik dan pakaian di atas padi miliknya yang dikaitkan menggunakan tali untuk mengusir hama burung tersebut.
"Karena sudah masuk musim panen, banyak hama burung yang hinggap memakan buah padi siap panen. Kalau hama burung ngusirnya dipasang 'variasi'. Jadi segala macam seperti plastik, baju, celana saya gantung make tali kayak orang-orangan sawah, kalo ada burung yang nyerang tinggal saya tarik talinya untuk ngusir burungnya. Tapi harus dijaga terus ini seharian karena lengah dikit langsung diserang lagi padi saya," ungkapnya.
Sama halnya dengan sawah padi milik petani bernama Duhanan yang berlokasi di RT 02, Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuk Linggau Timur I, Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
Jelang masa panen sekarang ini, sawah miliknya sudah dipasang dengan keprak kaleng yang diikat pakai tali ke sejumlah titik untuk mengusir hama burung. Ia juga mengaku menggunakan ketapel bila keprak kaleng tersebut tidak berhasil mengusir hama burung tersebut.
"Sudah beberapa kaleng dipasang di area sawah dan sudah tersambung dengan tali jadi tinggal kita tarik talinya sehingga bunyi kaleng itu bakalan ngusir burung-burung itu. Kalo gak berhasil, kita pakai ketapel untuk mengusir burung. Kadang kena kadang enggak, setidaknya untuk ngusir supaya tanaman kita gak diserang sama mereka aja," jelasnya.
Duhanan mengaku sawah seluas satu setengah hektare miliknya tersebut bisa menghasilkan kurang lebih 1,5 ton gabah sekali panen bila tidak ada gangguan.
"Karena mau masuk musim panen ini jadi harus penjagaan ekstra, karena padi yang sudah berbuah itu sangat jadi incaran hama burung. Kalo dibiarin ya hasil panen kita gak maksimal," ujarnya.
(dai/dai)