Berbagai hama mulai bermunculan di musim panen. Di Lubuklinggau, sejumlah hama sudah mulai menyerang tanaman padi petani. Salah satu upaya yang kini dilakukan petani yakni dengan menggunakan ketapang serta memasang keprak kaleng (kaleng isi batu) untuk mengusir hama tersebut.
Saat ini kondisi padi milik mayoritas petani di Lubuklinggau rata-rata sekarang sudah berusia dua setengah bulan dan siap panen dalam beberapa minggu kedepan.
Seperti sawah padi milik petani bernama Duhanan yang berlokasi di RT 02, Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuk Linggau Timur I, Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Duhanan mengatakan sawah seluas satu setengah hektare miliknya bisa menghasilkan kurang lebih 1,5 ton gabah sekali panen bila tidak ada gangguan. Saat ini sawah miliknya sudah dipasang keprak kaleng yang diikat pakai tali ke sejumlah titik untuk mengusir hama burung.
"Ya Ini dipasang keprak kaleng untuk mengusir burung. Sudah beberapa kaleng dipasang di area sawah dan sudah tersambung dengan tali jadi tinggal kita tarik talinya sehingga bunyi kaleng itu bakalan ngusir burung-burung itu," katanya, Minggu (22/9/2024).
Meskipun sudah dipasang keprak kaleng, Duhanan mengatakan hama burung tersebut selalu menyerang seharian sehingga menjadi tantangan bagi para petani lainnya.
"Ini kita jaga 12 jam dalam sehari. Biasanya dari pukul 6 pagi sampai jam 6 sore. Karena kalo ditinggal lengah sedikit aja burung ini akan datang bergerombol dalam jumlah banyak. Jadi banyak tanaman padi yang siap panen dimakan dan kondisi itu dapat mengurangi jumlah hasil panen nantinya," jelasnya.
"Jadi sistem jaganya itu bergantian dengan saudara saya. Kalau waktu salat kadang bergantian kami. Ada juga yang saya tinggal saja karena gak kelindung lagi, jadinya burung masuk makan padi," sambungnya.
Selain memakai keprak kaleng, Duhanan mengaku para petani lainnya kadang menggunakan ketapel untuk mengusir hama burung bila mereka tidak pergi jika menggunakan keprak kaleng.
"Kita juga pakai ketapel untuk mengusir burung kalo sudah kurang mempan make keprak kaleng. Kadang kena kadang enggak, setidaknya untuk ngusir supaya tanaman kita gak diserang sama mereka aja," ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Jamari. Petani di Kelurahan Talang Bandung, Kecamatan Lubuk Linggau Barat II tersebut mengatakan saat ini ia dan petani lainnya sibuk menjaga sawah mereka lantaran serangan dari para hama.
"Banyak hama walang sangit sama tikus. Hama walang sangit ini menghisap sari pati padi jadinya kopong padinya. Kalo hama itu kita make racun, kalo hama burung kita kadang usir secara manual atau make ketapel," bebernya.
(dai/dai)