Apa Itu Cuci Darah? Ini Pengertian, Manfaat hingga Efek Sampingnya

Apa Itu Cuci Darah? Ini Pengertian, Manfaat hingga Efek Sampingnya

Putri Fadyla - detikSumbagsel
Minggu, 29 Sep 2024 10:00 WIB
Dialysis machine is working. Acting as a substitute for the kidneys to drive waste from the body.
Foto: Ilustrasi cuci darah (Getty Images/saengsuriya13)
Palembang -

Penyakit gagal ginjal yang melonjak beberapa waktu lalu menarik perhatian berbagai pihak, termasuk masyarakat di Indonesia. Karena penyakit itu pula yang membuat para penderitanya harus melakukan cuci darah atau hemodialisa.

Namun, apa sebenarnya cuci darah, penyebab, manfaat, serta efek samping cuci darah tersebut? Berikut telah dirangkum oleh detikSumbagsel, simak penjelasannya di bawah ini.

Apa Itu Cuci Darah?

Dilansir Laman Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan (Yankes) Kementerian Kesehatan dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Permenkes) Nomor 812, cuci darah atau hemodialisa adalah perawatan yang dilakukan sebagai pengganti fungsi ginjal untuk mengeluarkan sisa metabolisme dan mengatur cairan, elektrolit tubuh di peredaran darah dengan menggunakan alat khusus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara umum hemodialisa di dunia kesehatan dapat diartikan dengan terapi pembersihan darah. Istilah hemodialisa lebih dikenal dengan istilah cuci darah.

Kenapa Harus Cuci Darah?

Masih dilansir dari sumber yang sama, cuci darah biasanya dilakukan oleh seseorang yang mengalami kegagalan fungsi ginjal, yaitu ginjal yang tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik.

ADVERTISEMENT

Ginjal sebagai organ dalam tubuh manusia berfungsi sebagai pencuci darah alami. Oleh karena itu, orang yang biasanya melakukan cuci darah adalah orang yang mengalami kegagalan fungsi ginjal.

Penyakit yang berkaitan dengan penurunan fungsi ginjal adalah penyakit Gagal Ginjal Kronik (CGK) di mana ginjal tidak dapat mempertahankan metabolisme serta keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.

Penyebab Mengidap Penyakit Ginjal Kronik

Dalam laman Yankes Kemkes, gagal ginjal kronik di Indonesia umumnya disebabkan oleh penyakit kencing manis (diabetes mellitus) dan tekanan darah tinggi (hipertensi).

Namun, banyak masyarakat yang salah menganggap bahwa penyebab gagal ginjal kronik adalah mengkonsumsi obat untuk kedua penyakit tersebut dalam jangka waktu panjang. Faktanya gula darah dan tekanan darah yang tidak terkendali justru akan menyebabkan komplikasi yang berpengaruh pada kinerja ginjal.

Manfaat Cuci Darah

Cuci darah tentunya memberikan manfaat bagi orang yang melakukannya, yaitu sebagai berikut:

1. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit yang penting bagi tubuh.

2. Mengeluarkan zat-zat berbahaya dan sisa metabolisme dari tubuh.

3. Meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi gejala yang ditimbulkan akibat penyakit ginjal kronik.

4. Menjaga tekanan darah agar tetap normal dan stabil.

Efek Samping Cuci Darah

Masih dikutip dari laman Kemenkes RI dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), ada beberapa efek samping dari cuci darah. Di antaranya sebagai berikut.

  • Kram otot
  • Kulit gatal
  • Tekanan darah rendah
  • Masalah tidur
  • Kelebihan cair
  • Infeksi atau pembengkakan di area akses cuci darah
  • Depresi dan perubahan suasana hati

Itulah penjelasan cuci darah, penyebab, manfaat, serta efek samping cuci darah tersebut. Semoga bermanfaat.

Artikel ini ditulis oleh Putri Fadyla, peserta program magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads