Hari Kelahiran Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila seringkali dianggap sama, padahal kenyataannya itu dua peringatan yang berbeda. Tahukah detikers apa beda hari lahir dan kesaktian Pancasila?
Perbedaan utama dari hari lahir dan kesaktian Pancasila terletak pada tanggal peringatan. Hari Kelahiran Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Juni. Sementara Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober.
Sejumlah perbedaan lainnya juga terletak pada makna peringatan. Berikut ini ulasan tentang beda hari lahir dan kesaktian Pancasila yang perlu diketahui.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beda Hari Lahir dan Kesaktian Pancasila
Dilansir laman Universitas Airlangga, munculnya dua peringatan tentang Pancasila karena mempunyai sejarah dan makna yang berbeda. Hari Kesaktian Pancasila diperingati karena ideologi Pancasila mendapat kekuatan kembali setelah peristiwa Gerakan 30 September (G30S).
Pada masa pemerintahan Soeharto, hari besar itu menjadi sebuah legitimasi pemerintah untuk mengembalikan Pancasila pada ideologi sekaligus menolak paham apapun. Peringatan ini dikenal sebagai mitologisasi pemerintah untuk menguatkan Pancasila.
Kondisi itu berbeda dengan Hari Kelahiran Pancasila yang merupakan awal pembentukan ideologi negara oleh Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada 1 Juni 1945. Tanggal tersebut diperingati setiap tahun sebagai Hari Lahir Pancasila lewat Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016.
Sejarah Hari Lahir Pancasila
Dikutip laman Kesbangpol Kabupaten Madiun, Hari Lahir Pancasila ditandai dengan pidato Presiden Soekarno pada 1 Juni 1945. Pidato itu pertama kali mengemukakan konsep awal Pancasila sebagai dasar negara.
Pada saat itu, Jepang mengalami kekalahan dalam perang pasifik. Mereka berusaha mendapatkan hati masyarakat dengan menjanjikan kemerdekaan Indonesia dan membentuk sebuah lembaga untuk mempersiapkan segalanya. Lembaga itu bernama Dokuritsu Junbi Cosakai.
Sidang pertama terjadi pada 29 Mei 1945 yang digelar di Gedung Chuo Sang In (kini, Gedung Pancasila). Para anggota membahas mengenai tema dasar negara. Sidang berlangsung selama 5 hari yang kemudian pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan ide serta gagasan terkait dasar negara Indonesia.
Tersebutlah Pancasila, panca berarti lima dan sila adalah prinsip atau asas. Saat itu, Soekarno merumuskan lima dasar negara yakni sila pertama kebangsaan, sila kedua internasionalisme atau perikemanusiaan, sila ketiga demokrasi. sila keempat keadilan sosial dan kelima ketuhanan yang Maha Esa.
Penyempurnaan lima rumusan tersebut dibentuk kelompok yang disebut Panitia Sembilan. Anggotanya yakni Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokrosoejoso, Agus Salim, Wahid Hasyim, Mohammad Yamin, Abdul Kahal Muzakir, AA Maramis dan Achmad Soebardjo.
Usai melewati berbagai mufakat, akhirnya Pancasila disahkan pada sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Sidang tersebut disetujui bahwa Pancasila tertulis dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 sebagai dasar negara Indonesia secara sah.
Sejarah Hari Kesaktian Pancasila
Dikutip buku sejarah Indonesia dari Proklamasi Sampai Pemilu 2009 milik Kardiyat Wiharyanto, puncak penyelewengan terjadi pada tahun 1965 ketika kelompok berkepentingan saling berlomba untuk mencuri perhatian presiden dengan cara memfitnah. Kondisi tersebut mengakibatkan terjadinya pembunuhan beberapa perwira TNI. Peristiwa itulah yang menjadi latar belakang munculnya G30S/PKI.
Landasan gerakan PKI adalah manifesto politik yang menyatakan rakyat Indonesia sedang menyelesaikan revolusi atau revolusi belum selesai. Berdasarkan dalih tersebut, PKI mengajak rakyat menyelesaikan revolusi sesuai tahapan yang telah ditentukan yakni nasional demokratis dan sosialisme.
PKI berusaha mengganti dasar negara, Pancasila dengan komunisme. Mereka hanya menerima Pancasila sebagai alat pemersatu. Usaha itu disebarluaskan oleh ketua PKI, D.N Aidit bersama dengan kampanye Nasakom baik di kalangan sipil maupun perwira militer.
Momen meletusnya pergerakan 30 September 1965 bertepatan dengan kondisi Presiden Soekarno yang dikabarkan sakit. Gerakan tersebut dipimpin Letkol Untung, yang merupakan komandan Cakrabirawa (pasukan pengawal presiden). Hal tersebut dianggap sebagai bentuk pengkhianatan terhadap perjuangan bangsa Indonesia dan Pancasila.
Mereka berdalih ingin menyelamatkan presiden dari perebutan kekuasaan dewan jenderal sehingga terjadi penangkapan pimpinan militer hingga menguasai obyek vital lainnya. Tujuan PKI satu yakni mengganti dasar negara Pancasila dengan komunisme.
Untuk mencapai cita-cita itu, PKI melakukan penculikan dan pembunuhan terhadap enam orang perwira tinggi angkatan darat (TNI AD). Mereka mengumumkan melalui siaran RRI pada Jumat, 1 Oktober 1965 bahwa perebutan kekuasaan terhadap pemerintah RI sudah sah dilakukan PKI. Hal itu membuat masyarakat resah.
Pada hari yang sama, Panglima Kostrad, Mayor Jenderal Soeharto menyatakan bahwa G30S adalah gerakan kontra revolusi yang telah menculik beberapa perwira tinggi dan mengambil alih kekuasaan negara. Adapun nama-nama perwira yang diculik dan gugur dalam G30S yakni Letjen A. Yani, Mayjen Suprapto, Mayjen S. Parman, Mayjen Haryono, Brigjen D.I. Panjaitan, dan Brigjen Soetojo Siswomihardjo.
Itulah perbedaan hari lahir dan kesaktian Pancasila mulai dari tanggal hingga sejarahnya. Semoga bermanfaat.
(csb/csb)