Butir-butir Pengamalan Pancasila dari Sila Kesatu hingga Kelima

Butir-butir Pengamalan Pancasila dari Sila Kesatu hingga Kelima

Melati Putri Arsika - detikSumbagsel
Kamis, 19 Sep 2024 07:00 WIB
Ilustrasi Garuda Pancasila
Ilustrasi Garuda Pancasila (Foto: Getty Images/iStockphoto/Niko Mufrida)
Palembang -

Pancasila merupakan pilar ideologis bangsa Indonesia yang dikenal sebagai dasar atau falsafah negara. Terkandung butir-butir pengamalan Pancasila dari setiap silanya.

Ada lima sila yang dirumuskan oleh pendiri negara melalui mufakat pada tanggal 1 Juni 1945. Butir-butir pengamalan Pancasila dijadikan sebagai rumusan atau pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat.

Inilah rangkuman butir-butir pengamalan Pancasila yang berdasarkan Ketetapan MPR No.II/MPR/1978. Berikut detikSumbagsel sajikan penjelasannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Butir-butir Pengamalan Pancasila

Sila pertama hingga kelima mempunyai sub nilai-nilai yang dikenal sebagai butir-butir pengamalan. Nilai itulah yang dijadikan sebagai pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara. Adapun poin-poinnya sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

- Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

ADVERTISEMENT

- Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.

- Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

- Tidak memaksakan suatu agama atua kepercayaan kepad orang lain.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

- Mengakui persamaan derajat hak dan persamaan kewajiban antar sesama manusia.

- Saling mencintai sesama manusia.

- Mengembangkan sikap tenggang rasa.

- Tidak semena-mena terhadap orang lain.

- Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

- Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

- Berani membela kebenaran dan keadilan.

- Mengembangkan sikap menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain karena bangsa Indonesia adalah bagian dari seluruh umat manusia.

3. Persatuan Indonesia

- Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan kesalamat bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.

- Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.

- Cinta tanah air dan bangsa.

- Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia.

- Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.

4. Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan dan Perwakilan

- Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.

- Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.

- Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.

- Meliputi semangat kekeluargaan untuk mencapai mufakat dalam musyawarah.

- Menerima dan melaksanakan hasil musyawarah dengan itikad yang baik dan lapang dada.

- Melakukan musyawarah dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.

- Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

- Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur dan mencerminkan sikap serta suasana kekeluargaan atau gotong royong.

- Bersikap adil.

- Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

- Menghormati hak-hak orang lain.

- Suka menolong kepada orang lain.

- Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.

- Tidak bersifat boros.

- Tidak bergaya hidup mewah dan berfoya-foya.

Itulah butir-butir pengamalan Pancasila yang diatur dalam ketetapan MPR RI. semoga berguna.




(csb/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads