Nasionalisme seringkali diucapkan oleh tokoh-tokoh ternama ketika membahas negara. Persoalan satu kata ini bisa menjadi perkara besar apabila salah memahaminya.
Tak hanya itu, istilah nasionalisme juga sering dijadikan bahan uji bagi beberapa pihak misalnya saat masuk instansi pemerintah seperti CPNS, BUMN atau lainnya. Materi yang diujikan tidak terlepas dari penjelasan tentang pengertian, jenis dan bentuk-bentuk.
Bagi detikers yang mencari tahu penjelasan lengkap tentang pengertian nasionalisme, jenis, bentuk dan contoh sikap bisa dipelajari pada rangkuman berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Nasionalisme
Dilansir buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK dan MAK Kelas X milik Retno Listyarti dan Setiadi, nasionalisme berasal dari dua kata yakni nasional berarti kebangsaan dan isme adalah suatu pandangan atau paham.
Kedua kata itu bisa diartikan sebagai paham kebangsaan yang mengandung makna kesadaran dan semangat cinta tanah air, memiliki rasa kebanggaan sebagai bangsa atau memelihara kehormatan bangsa.
Rasa nasionalisme identik dengan solidaritas terhadap musibah dan ketidakberuntungan saudara setanah air, sebangsa dan senegara. Sehingga terkandung makna persatuan dan kesatuan.
Dari beberapa makna di atas, bisa diartikan bahwa nasionalisme merupakan sebuah paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia.
Pengertian Nasionalisme Menurut Ahli
Sejumlah ahli memberikan definisi tersendiri terhadap istilah nasionalisme. Berikut ini penjabarannya:
1. Hertz
Menurut Hertz, nasionalisme mengandung empat unsur yakni hasrat untuk mencapai kesatuan, kemerdekaan, keaslian dan kehormatan bangsa.
2. Hans Kohn
Menurut Hans Kohn, nasionalisme adalah suatu paham yang mengajarkan tentang kesetiaan tertinggi diserahkan kepada negara kebangsaan.
3. Ernest Renan
Nasionalisme mempunyai kekuatan untuk menyatukan semua orang yang senasib, sepenanggungan dan cita-citanya sama.
4. Arif Budiman
Nasionalisme adalah persatuan secara kelompok dari suatu bangsa yang mempunyai sejarah yang sama, bahasa dan pengalaman.
Bertolak dari pengertian di atas bisa diartikan bahwa nasionalisme merupakan suatu paham yang meletakkan kesetiaan tertinggi individu yang harus diberikan kepada negara dan bangsa. Individu sebagai warga negara memiliki suatu sikap atau perbuatan untuk mencurahkan segala tenaga dan pikirannya demi kemajuan, kehormatan dan tegaknya kedaulatan negara serta bangsa.
Jenis-jenis Nasionalisme
Dari pengertian yang dijabarkan terbentuk dua jenis nasionalisme yakni dalam arti sempit dan luas.
1. Nasionalisme dalam arti sempit: sebuah paham kebangsaan yang berlebihan dengan memandang bangsa sendiri lebih tinggi atau unggul dari bangsa lain. Paham ini sering disebut dengan istilah chauvinisme. Beberapa negara yang pernah menganutnya yakni Italia pada masa Benito Mussolini, Jepang masa Tenno Heika, dan Jerman saat masa Adolf Hitler.
2. Nasionalisme dalam arti luas: paham kebangsaan yang meletakkan kesetiaan tertinggi individu terhadap bangsa dan tanah airnya dengan memandang bangsa merupakan bagian dari bangsa lain di dunia. Nasionalisme ini mengandung prinsip kebersamaan, persatuan, kesatuan dan demokrasi.
Bentuk Nasionalisme
Nasionalisme yang ada di dunia terdiri atas berbagai bentuk, di antaranya sebagai berikut:
1. Nasionalisme Kewarganegaraan
Nasionalisme kewarganegaraan atau nasionalisme sipil adalah suatu paham kebangsaan yang terbentuk karena negara memperoleh kebenaran politik dari partisipasi aktif rakyatnya. Keanggotaan suatu bangsa bersifat sukarela.
Hadirnya bentuk ini karena Jean Jacques Rousseau yang menjadikannya sebagai bahan tulis. Salah satu yang terkenal berjudul Du Contract Social atau Kontrak Sosial.
2. Nasionalisme Etnis
Nasionalisme etnis atau etnonasionalisme terbentuk karena negara memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat. Keanggotaannya bersifat turun-temurun.
3. Nasionalisme Romantik
Nasionalisme Romantik disebut pula dengan nasionalisme organik atau identitas merupakan nasionalisme etnis yang terbentuk karena negara memperoleh kebenaran politik secara alamiah dan termasuk ekspresi dari bangsa atau ras.
Nasionalisme ini menitikberatkan pada budaya etnis yang sesuai dengan idealisme romantik. Misalnya cerita rakyat Grimm Bersaudara karya Herder merupakan kisah-kisah yang berkaitan dengan etnis Jerman.
4. Nasionalisme Budaya
Nasionalisme ini terbentuk karena negara memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama dan tidak bersifat turun-temurun seperti warna kulit dan bahasa. Contohnya rakyat Cina yang menganggap negaranya berdiri karena persamaan budaya.
Unsur ras dikesampingkan sehingga golongan minoritas tetap dianggap sebagai rakyat Cina. Kesediaan Dinasti Qing untuk menggunakan adat istiadat juga membuktikan keutuhan kebudayaan Cina.
5. Nasionalisme Kenegaraan
Jenis nasionalisme ini sering dikombinasikan dengan etnis. Bangsa diartikan sebagai suatu komunitas yang memberikan kontribusi terhadap pemeliharaan kenegaraan kekuatan negara.
Misalnya pada fasisme Italia yang menganut slogan "Semuanya di dalam negara tidak ada satupun yang di luar negara, tidak ada satupun yang menentang negara". Prinsip tersebut bertentangan dengan cita-cita kebebasan individual dan prinsip demokrasi liberal.
6. Nasionalisme Agama
Jenis terakhir ini terbentuk karena negara memperoleh legitimasi politik dari persamaan agama. Contohnya nasionalisme Irlandia bersumber dari persamaan agama mereka yakni Katolik.
Kendati begitu, sebagian kelompok nasionalis beranggapan bahwa agama merupakan simbol dan bukan tujuan utama. Seperti pada abad ke-18, nasionalisme Irlandia dipimpin oleh mereka yang menganut agama Protestan. Mereka tidak hanya berjuang untuk memartabatkan teologi namun menegakkan paham yang berhubungan dengan Irlandia sebagai negara merdeka terutama budaya.
Contoh Sikap Nasionalisme
Nasionalisme seringkali dimaknai sebagai loyalitas atau pengabdian yang tinggi kepada bangsa dan negara yang ditunjukkan melalui sikap mental serta tingkah laku individu. Sebagaimana dikutip buku Ajar Mata Kuliah: Wawasan IPS Sebagai Kajian Dalam Pembentukan Sikap dan Nilai yang ditulis Lilik Kustiani, Endah Andayani, Lilik Sri Hariani dan Indawati.
Di Indonesia, nasionalisme berlandaskan pada nilai-nilai kemanusian yang hakiki dan bersifat asasi. Tujuannya mengangkat harkat, derajat, serta martabat kemanusiaan setiap bangsa untuk hidup bersama secara adil dan damai tanpa diskriminasi.
Nasionalisme juga disebut sebagai prinsip, rasa dan usaha yang patriotik serta dengan segala daya siap untuk mempertahankannya. Individu yang mempunyai semangat nasionalisme akan muncul beberapa sikap berikut ini:
- Perilaku yang cinta tanah air
- Kerja keras untuk membangun, membina dan memelihara persatuan dan kesatuan
- Rela berkorban harta benda, raga dan jiwa
Sikap tersebut dilakukan hanya untuk membela bangsa dan negara. Adapun salah satu contoh sikap yang mencerminkan semangat nasionalisme yakni mencintai produk-produk dalam negeri. Sikap ini termasuk cara sederhana menunjukkan nasionalisme bagi setiap individu.
Nah, itulah penjelasan lengkap tentang pengertian nasionalisme, jenis, bentuk hingga contoh sikapnya. Semoga bermanfaat ya!
(csb/csb)