Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Suka Dana, Kecamatan Sungai Rotan, Muara Enim, Sumatera Selatan kembali terjadi. Api kembali menyala setelah sebelumnya hanya menyisakan asap di wilayah tersebut.
Akibat karhutla tersebut, perkebunan warga yang berada di dekat lokasi itu juga ikut terbakar.
"Api kembali menyala dan meluas sampai membakar lahan warga. Upaya pemadaman hari ini sudah memasuki hari ke-15 sejak terbakar 5 September yang lalu," ujar Kabid Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, Kamis (19/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Informasi nyalanya api diketahui dari laporan Damkar Sungai Rotan ke TRC BPBD Posko Sungai Rotan. TRC BPBD Posko Sungai Rotan bersama damkar, Koramil dan masyarakat kemudian menuju lokasi untuk lakukan pemadaman ke wilayah terbakar.
"Luas lahan yang terbakar sekitar 6,3 hektare. Kini sudah meluas hingga ke kebun karet warga," katanya.
Pihaknya belum mengetahui penyebab terbakarnya kembali wilayah tersebut. Namun, kondisi karhutla di lahan gambut membuat area tersebut sulit dilakukan pemadaman.
Upaya pemadaman juga dilakukan di Desa Gumai pada 2 titik. 1 titik merupakan pemadaman lanjutan di area gambut Kawasan Hutan Produksi Konversi di Kecamatan Gelumbang. Luas lahan yang terbakar 3 hektare dan 4 hektare dengan vegetasi gambut. Pemilik lahan tidak diketahui, termasuk penyebab kebakaran.
"Kondisi pemadaman hari kelima masih dilakukan, saat ini kondisi api sudah dapat dikendalikan namun masih berasap. Upaya pemadaman dilakukan dari darat dan udara," jelasnya.
Di Muara Enim, karhutla juga terjadi di Desa Putak Kecamatan Gelumbang. Informasi karhutla disampaikan masyarakat kepada TRC BPBD Posko Gelumbang yang langsung menuju lokasi kebakaran.
"Karhutla juga terjadi di Desa Putak dengan luas lahan terbakar 4 hektare. Tipe kebakaran terjadi di dataran dengan vegetasi hutan dan gambut. Pemilik lahan tidak diketahui, termasuk penyebab kebakarannya," katanya.
Upaya pemadaman masih dilakukan hingga saat ini dengan kondisi lahan masih berasap. Personel menemukan sejumlah kendala untuk pemadaman.
"Tidak ada sumber air di lokasi karhutla sehingga diperlukan pemadaman melalui helikopter water bombing," ungkapnya.
(csb/csb)