Upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Muara Enim dilakukan di wilayah Gelumbang. Luas lahan terbakar di wilayah itu mencapai 5 hektare, yang tersebar di Desa Gumai 3 hektare dan Putak 2 hektare.
"Karhutla di Muara Enim terjadi di 2 desa di Gelumbang. Di Desa Gumai tengah dilakukan pemadaman lanjutan hari keempat sejak terbakar Sabtu (14/9), dengan luas terbakar 3 hektare. Sementara di Putak terbakar kemarin (16/9) seluas 2 hektare. Hingga saat ini masih ada asap di beberapa titik," ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, Selasa (17/9/2024).
Di Desa Gumai, area yang terbakar ada di lahan gambut kawasan hutan produksi konversi. Karhutla ini berdasarkan pantauan patroli udara. Tipe lahan yang terbakar di dataran dengan vegetasi gambut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemilik lahan tidak diketahui, termasuk penyebab kebakarannya juga belum diketahui. Kendala yang dihadapi personel di lapangan tidak ada sinyal di wilayah itu untuk komunikasi," ungkapnya.
Sementara Karhutla di Desa Putak, lokasinya permukaan dengan vegetasi hutan dan gambut. Kondisi api di wilayah ini sudah padam namun masih berasap. Pemilik lahan yang terbakar belum diketahui, termasuk penyebabnya.
"Upaya pemadaman di Desa Putak dilanjutkan hari ini. Kendala personel di lapangan juga karena tidak ada sinyal dan sulitnya sumber air," jelasnya.
Ia menambahkan, upaya pemadaman di Gelumbang juga dilakukan melalui jalur udara. Ada 2 helikopter yang melakukan water bombing di wilayah tersebut.
Ada Helikopter Sikorsky UH-60A/VH-8UH yang melakukan 2 kali sorti dengan total 121 kali water bombing atau sebanyak 484 ribu liter air ditumpahkan. Kemudian Helikopter Sikorsky UH-60A/VH-UHS yang melakukan 60 kali water bombing dengan menumpahkan 240 ribu liter air.
"Dari pemantauan udara juga terlihat kondisinya masih berasap," tutupnya.
(sun/des)