Beda Data Soal Luasan Lahan Terbakar, BPBD Muba: Hanya 851,57 Hektare

Sumatera Selatan

Beda Data Soal Luasan Lahan Terbakar, BPBD Muba: Hanya 851,57 Hektare

A Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Selasa, 17 Sep 2024 12:00 WIB
Pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dengan helikopter water bombing dilakukan di beberapa wilayah Sumatera Selatan (Sumsel). Enam helikopter dikerahkan untuk penyiraman di wilayah yang terbakar.
Foto: Water Bombing Karhutla di Sumsel (Istimewa)
Musi Banyuasin -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Musi Banyuasin mencatat luasan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayahnya hanya 851,57 hektare sepanjang Januari-Agustus 2024. Datanya lebih kecil dari yang disampaikan BPBD Sumsel, seluas 1.702 hektare.

"Data 851,57 hektare itu bersumber dari upaya penanggulangan yang BPBD Muba lakukan di lapangan. Memang berbeda dengan data yang disampaikan BPBD Sumsel, bahkan dengan Kementerian KLHK sekalipun seperti tahun-tahun sebelumnya juga terjadi," ujar Kepala Pelaksana BPBD Muba, Pathi Riduan, Selasa (17/9/2024).

Dia menyebut, luasan lahan yang terbakar di Muba berasal dari 127 penanggulangan yang dilakukan BPBD Muba sepanjang tahun ini. Didominasi oleh lahan gambut yang mencapai 724,5 hektare dan lahan mineral seluas 127,07 hektare.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karhutla terluas terjadi di wilayah Kecamatan Sanga Desa yang diperkirakan mencapai 315 hektare dan di Desa Muara Medak di Kecamatan Bayung Lencir seluas 198 hektare. Kedua wilayah itu merupakan lahan gambut," katanya.

Sementara pada tahun sebelumnya, yakni pada 2023 luasan Karhutla di Muba cukup tinggi mencapai 4.254,51 hektare. Dengan rincian 2.192,8 hektare di antaranya terbakar di lahan gambut dan 2.061,71 hektare di lahan mineral.

ADVERTISEMENT

"2023 lalu ada 346 penanggulangan yang BPBD Muba lakukan," tambahnya.

Kemudian 2022, luasan Karhutla lebih rendah hanya 30,5 hektare (gambut 10 hektare dan mineral 20,5 hektare) dengan 23 penanggulangan. 2021 seluas 82,75 hektare (gambut 24,5 hektare dan mineral 58,25 hektare) dengan 56 penanggulangan, 2020 seluas 93,53 hektare (gambut 1,5 hektare dan mineral 92,03 hektare) dengan 7 penanggulangan.

"Terparah Karhutla di Muba terjadi pada 2019 karena yang terbakar mencapai 27.705 hektare didominasi lahan mineral 26.643 hektare dan gambut 1.062 hektare," ungkapnya.

Dia menyebut, perbedaan data Karhutla yang dikeluarkan masing-masing instansi tak perlu dipermasalahkan. Hanya saja, yang mengetahui persoalan di daerah ada BPBD Muba.

"Karena yang tahu ada kebakaran pasti tuan rumahnya. Seperti pada 2023 lalu didata BPBD Sumsel ada salah satu perusahaan tidak masuk dalam data Karhutla sekitar 3 ribu hektare, tapi BPBD Muba sampaikan dalam data luasan yang terbakar," jelasnya.




(dai/dai)


Hide Ads