Peralihan musim kemarau ke musim hujan baru akan terjadi pada Oktober mendatang, meskipun dalam beberapa hari terakhir turun hujan. Potensi turun hujan masih ada dalam beberapa hari ke depan.
"Diprakirakan awal bulan Oktober adalah musim peralihan dari kemarau ke musim hujan. Tapi, saat ini hingga besok diprakirakan masih ada potensi hujan lokal, lalu terjadi penurunan potensi setelahnya," ujar Korbid Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Veronica Sinta Andayani, Jumat (13/9/2024).
Dia menambahkan curah hujan akan mengalami penurunan bahkan tidak ada sama sekali jelang peralihan musim. Diprakirakan ada tendensi peningkatan potensi hujan kembali dimulai sekitar 17 September.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Potensi hujan yang fluktuatif ini secara umum dipengaruhi oleh aktivitas dinamika atmosfer yang memang merupakan faktor pengendali cuaca di Indonesia," ungkapnya.
Dia menyebut hujan yang terjadi dalam beberapa hati terakhir dipengaruhi monsun Australia yang masih aktif. Sehingga musim kemarau baru akan berakhir di Oktober mendatang.
"Masih musim kemarau karena monsun Australia masih aktif di wilayah Indonesia," tambahnya.
Menurut Veronica, hujan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir menurunkan jumlah hotspot atau titik panas di Sumsel. Sehingga, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Sumsel dapat ditekan karena bantuan hujan.
"Memang hujan yang turun beberapa hari terakhir menyebabkan tingkat kemudahan terbakar menurun akibat faktor cuaca. Membuat lahan agak sulit terbakar. Berbanding lurus dengan jumlah hotspot yang menurun," jelasnya.
Diketahui, penurunan jumlah hotspot terjadi dalam beberapa hari terakhir. Hanya menyisakan 4 hotspot pada Kamis (12/9), 11 hotspot (11/9), 14 hotspot (10/9), 29 hotspot (9/9) dan 33 hotspot (8/9).
Kepala Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Siswanto menambahkan, potensi hujan masih akan terjadi pada Sabtu (14/9) dengan intensitas ringan hingga sedang.
"Khususnya di 8 wilayah Sumsel, yaitu OKI, Banyuasin, sebagian Muba, Mura, Pagar Alam, Lahat, PALI dan OKU Timur," tutupnya.
(sun/mud)