Pascakejadian perusakan toko dan penjarahan di Pasar 16 Ilir Palembang, Minggu (8/9), PT Bima Citra Realty (BCR) membuat laporan ke polisi terkait penganiayaan terhadap penjaga keamanannya.
Kuasa Hukum PT BCR Suharyono mengatakan pihaknya kemarin mendatangi SPKT Polrestabes Palembang untuk melaporkan penganiayaan terhadap dua orang security BCR.
"Mereka (pedagang) melapor ke polisi, kami juga melapor adanya pengeroyokan terhadap dua security kami yang infonya dikeroyok oleh oknum pedagang," katanya, Senin (9/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Suharyono, perusakan dan penjarahan yang dituduhkan itu tidaklah benar. Dia mengklaim PT BCR hanya melakukan pembongkaran dalam rangka revitalisasi.
"Terkait laporan dugaan perusakan dan penjarahan yang terjadi kemarin tidak benar dilakukan PT BCR," tegasnya.
Revitalisasi sendiri saat ini sudah tahap masuk ke gedung dan sedang ada pengerjaan di lantai 3. Plafon di lantai 3 tengah dibongkar.
"Kalau perusakan plafon memang ada karena bagian dari revitalisasi. Tapi kalau prusakan dan penjarahan itu tidak ada," tuturnya.
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, PT BCR menutup Pasar 16 Ilir sementara waktu. Pedagang diberikan tempat penampungan sementara agar tetap bisa berjualan.
"Bagi pedagang yang masih ingin berdagang PT BCR menyediakan Tempat Penampungan Sementara (TPS) di bawah Jembatan Ampera. Dan dikenakan biaya keamanan dan kebersihan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 44 toko di Pasar 16 Ilir Palembang dirusak dan barang pedagang dijarah. Aksi ini terekam CCTV. Para pedagang korban perusakan dan penjarahan melaporkan aksi tersebut ke Polda Sumsel.
(des/des)