BPBD Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat, sepanjang 1-6 September 2024 jumlahnya titik panas atau hotspot di Sumsel sudah mencapai 631 hotspot. Angka itu lebih besar dibandingkan awal puncak kemarau pada 10 hari akhir Juli lalu yang hanya 530 hotspot.
"Jumlah titik panas 1-6 September ini sudah mencapai 631 hotspot. Jumlah itu lebih besar dibandingkan sepanjang Juli lalu yang hanya 530 hotspot," ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, Sabtu (7/9/2024).
Dia merincikan, lonjakan titik panas tertinggi di Sumsel terjadi pada 3 September lalu yang mencapai 154 hotspot. Angka harian itu menjadi yang terbanyak sepanjang 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut rincian data hotspot harian pada September:
1. 1 September: 63 hotspot
2. 2 September: 56 hotspot
3. 3 September: 154 hotspot
4. 4 September: 130 hotspot
5. 5 September: 94 hotspot
6. 6 September: 134 hotspot
Sudirman mengungkapkan, titik panas yang terjadi pada awal September ini berasal dari Musi Banyuasin, Banyuasin, dan Muara Enim. Di tiga kabupaten ini jumlahnya mencapai 100-an lebih.
Dengan tambahan 632 hotspot pada September ini, total sepanjang 2024 sudah mencapai 2.774 hotspot. Jumlah terbanyak terjadi pada Agustus lalu yang mencapai 1.173 hotspot.
Diketahui, pemantauan titik panas menjadi dasar bagi satgas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) untuk mengetahui potensi terjadinya titik api. Hotspot merupakan area yang memiliki suhu lebih tinggi dibandingkan dengan sekitarnya yang terdeteksi satelit.
"Jika hotspot terjadi selama beberapa hari di titik yang sama dilakukan pemantauan ke lokasi untuk memgetahui kondisi yang terjadi," ujarnya.
Berikut rincian sebaran hotspot di Sumsel:
1. Muba : 153 hotspot
2. Muara Enim: 108 hotspot
3. Banyuasin: 101 hotspot
4. Mura: 58 hotspot
5. Muratara: 52 hotspot
6. Lahat: 42 hotspot
7. OKI: 37 hotspot
8. OKU: 22 hotspot
9. PALi: 15 hotspot
10. Ogan Ilir: 14 hotspot
11. OKU Timur: 12 hotspot
12. OKU Selatan: 7 hotspot
13. Empat Lawang: 4 hotspot
14. Palembang: 3 hotspot
15. Lubuklinggau: 3 hotspot
16. Pagar Alam: 0 hotspot
17. Prabumulih: 0 hotspot
(csb/csb)