Polres Ogan Ilir terus berupaya meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di musim kemarau ini. Di antaranya dengan melakukan patroli dan kegiatan mitigasi di berbagai wilayah Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir yang rawan kebakaran.
Kapolres Ogan Ilir AKBP Bagus Suryo Wibowo mengatakan pihaknya memastikan kesiapan menghadapi potensi Karhutla.
"Anggota kita terus melakukan pengecekan sumur bor di Desa Tanjung Agung yang merupakan salah satu sumber air utama dalam penanganan kebakaran. Selain itu, dilakukan pengecekan embung di Senai Desa Sejaro Sakti untuk memastikan ketersediaan air sebagai cadangan. Apabila terjadi kebakaran, hal itu dilakukan sebagai mitigasi dini untuk antisipasi terjadinya Karhutla," katanya kepada wartawan, Senin (12/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya pengecekan infrastruktur, kata dia, anggota posko Karhutla juga melaksanakan sosialisasi dan memberikan imbauan langsung kepada masyarakat mengenai bahaya dan dampak negatif dari membakar hutan dan lahan.
Menurutnya, sosialisasi ini dilakukan sebagai langkah preventif untuk mencegah terjadinya kebakaran, yang sering kali disebabkan oleh aktivitas pembukaan lahan dengan cara dibakar.
Dijelaskan Bagus, kegiatan tersebut terus dilakukan personil Polsek Indralaya bersama BKO Polda Sumsel. Patroli juga menyasar daerah-daerah yang dikenal rawan karhutla, dengan tujuan untuk mengidentifikasi potensi bahaya sedini mungkin dan mengambil langkah antisipatif.
"Anggota juga merangkul dan mengecek Masyarakat Peduli Api (MPA) untuk memastikan kesiapan mereka dalam membantu penanganan apabila terjadi kebakaran," katanya.
Bagus menjelaskan, saat ini situasi di wilayah Ogan Ilir terpantau aman dan terkendali dari Karhutla. Patroli dan kegiatan mitigasi ini akan terus dilakukan secara berkala sebagai bagian dari upaya pencegahan Karhutla yang lebih efektif.
"Saya berharap upaya ini dapat menurunkan angka kejadian Karhutla di Kabupaten Ogan Ilir, sehingga dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan dapat diminimalisir," tutupnya.
(dai/dai)