Agustus Masih Puncak Kemarau, Titik Panas di Sumsel Capai 1.153

Sumatera Selatan

Agustus Masih Puncak Kemarau, Titik Panas di Sumsel Capai 1.153

A Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Minggu, 11 Agu 2024 16:00 WIB
Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terjadi di sejumlah daerah di Sumatera Selatan (Sumsel). Pemadaman tak hanya dilakukan lewat jalur darat, tapi juga melalui udara.
Foto: Pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan (dok. BPBD Sumsel)
Palembang -

Titik panas atau hotspot sepanjang 1-10 Agustus 2024 melonjak drastis dibandingkan 10 hari awal Juli. Jumlahnya mencapai 183 hotspot. Sementara dari awal tahun hingga kini tercatat sudah ada 1.153 hotspot.

"Agustus ini sudah mencapai 183 hotspot, sepanjang tahun ada 1.153 hotspot. Perlu kita waspadai bersama jika Agustus ini masih puncak kemarau," ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, Minggu (11/8/2024).

Ia menyebutkan angka hotspot pada Agustus itu tak setinggi 10 hari akhir Juli (22-31 Juli) lalu yang jumlahnya mencapai 332 hotspot. Puncaknya terjadi pada 24 Juli yang naik drastis hingga 82 hotspot. Sementara Agustus, tertinggi pada 1 Juli dengan 38 hotspot.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenaikan hotspot sesuai prediksi BMKG pada puncak kemarau terjadi pada akhir Juli, dimulai pada 19 Juli dengan 25 hotspot hingga saat ini angkanya yang fluktuatif. Titik panas pada Juli masih tertinggi dengan 530 hotspot," katanya.

Sudirman mengungkapkan, hotspot Agustus tersebar di beberapa wilayah Sumsel. Terbanyak di Muara Enim dan Musi Banyuasin yang mencapai 48 hotspot, Banyuasin 22 hotspot, Musi Rawas Utara 21 hotspot, Musi Rawas 16 hotspot dan Lahat 10 hotspot.

ADVERTISEMENT

Lalu daerah lainnya di bawah 10 hotspot. Dengan lima di antaranya masih nol hotspot. Yakni di Palembang, Pagar Alam, Lubuklinggau, Prabumulih dan Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan.

Sementara secara keseluruhan 2024 (Januari-10 Agustus) jumlahnya sudah mencapai 1.153 hotspot. Terbanyak di Muba 261 hotspot, Muara Enim 194 hotspot, Mura 149 hotspot dan Muratara 118 hotspot.

"Sementara daerah lain masih di bawah angka 100 hotspot, dengan Pagar Alam nol hotspot," ungkapnya.

Sebelumnya, Korbid Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Veronica Sinta Andayani mengatakan, suhu udara berpotensi alami kenaikan mengingat Sumsel masih memasuki musim kemarau. Puncak kemarau terjadi hingga akhir Agustus kondisi itu juga memengaruhi jumlah hotspot.

"Prakiraan kami kemungkinan suhu bisa mencapai 35,5 derajat Celcius-36 derajat Celcius. Tapi kalau 37 derajat Celcius agak sulit mencapai itu. Karena kemarau ini dipengaruhi La Nina," katanya.

Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah hotspot tertinggi di Sumsel terjadi pada 2015 dengan 27.043 hotspot, 2019 sebanyak 17.391 hotspot dan 2023 mencapai 20.547 hotspot.

Hingga saat ini sudah 10 Pemda telah menetapkan siaga darurat Karhutla di Sumsel. Ke-10 Pemda itu adalah Pemprov Sumsel, Pemkab Muba, Banyuasin, OKI, Ogan Ilir, OKU Selatan, OKU, PALI, Muara Enim dan Mura.




(dai/dai)


Hide Ads