Indonesia Sentris, Pulau Pongok Bangka Punya Fasiltas WiFi Gratis-Sekolah

Bangka Belitung

Indonesia Sentris, Pulau Pongok Bangka Punya Fasiltas WiFi Gratis-Sekolah

Deni Wahyono - detikSumbagsel
Kamis, 08 Agu 2024 21:40 WIB
Kepulauan Pongok di Babel.
Foto: Kepulauan Pongok di Babel. (Dok. Diskominfo Babel)
Pangkalpinang -

Visi dari pemerintah Presiden Joko Widodo adalah Indonesia Sentris. Istilah ini menekankan visi pembangunannya yang tidak berwawasan Jawa sentris. Melalui pemerataan pembangunan tersebut diharapkan bisa mempermudah akses dan berkembangnya ekonomi di pulau-pulau terluar.

Visi Indonesia Sentris juga bisa dirasakan warga Kepulauan Pongok di Kabupaten Bangka Selatan (Basel). Pongok merupakan salah satu dari pulau-pulau yang ada di Babel. Luas wilayahnya mencapai 89,67 km2.

Kepulauan Pongok adalah Kecamatan baru pemekaran dari Kecamatan Lepar Pongok yang diresmikan Bupati Basel pada 12 Juli 2012 lalu. Ada dua pulau di Kecamatan Kepulauan Pongok ini, yaitu Pongok dan Celagen. Sedangkan, secara geografis wilayah ini berbatasan dengan Selat Gaspar di utara dan timur serta Laut Jawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kecamatan Kepulauan Pongok merupakan salah satu kecamatan di Indonesia yang memiliki bentang alam Biri-hijau. Terletak di tengah lautan yang biru, daerah ini kaya akan sumber daya baik hayati (flora dan fauna) maupun non-hayati.

Tidak mengherankan jika sebagian besar penduduknya (95 persen) bekerja sebagai nelayan, dan sektor ini menjadi basis utama perekonomian.

ADVERTISEMENT

Mayoritas warga di wilayah Kepulauan Pongok berprofesi sebagai nelayan. Mengingat, pualu ini dikelilingi laut lepas. Pongok mengalami kemajuan pesat setelah, terutama transportasi Kapal Angkutan Rakyat (Perla) KM Banawa Nusantara yang didukung Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan.

Menggunakan kapal Perla, dari pelabuhan Sadai Basel kita tak lagi harus menempuh waktu berjam-jam lagi. Kemudian, pemerintah telah membangun pelabuhan pada 2021 silam. Pelabuhan ini bisa menampung 10 kapal berukuran 30 dan 50 GT. Pembangaun dilakukan pada 2021.

"Dermaga ini penting untuk aktivitas warga, terutama yang berprofesi sebagai nelayan. Sebelum ada dermaga yang ada saat ini, kami harus antri menunggu bongkar muat," ujar Sekretaris Kecamatan Kepulauan Pongok Syahrial Fitri ketika dikonfirmasi.

Anak-anak Pongok Kini Bisa Bermimpi

Potrek anak-anak SD di Kepulauan Pongok saat belajar.Potrek anak-anak SD di Kepulauan Pongok saat belajar. Foto: Dok. Diskominfo Babel

Bidang sumber daya manusia (SDM). Pemerintah fokus pada pertumbuhan berkualitas di bidang pendidikan. Seperti, penyediaan infrastruktur, pelatihan, sertifikasi guru dan pengembangan kurikulum terkait akan meningkatkan kualitas pendidikan.

Diketahui, pengembangan sumber daya manusia merupakan prioritas utama untuk mencapai visi Indonesia Sentris. Terutama terkait pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran untuk menjamin pemerataan akses terhadap pendidikan.

Sekolah adalah salah satu pilar penting dalam meningkatkan SDM masyarakat. Saat ini, Pongok memiliki 3 Sekolah Dasar (SD), 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 1 Sekolah Menengah Atas (SMA). Dulu hanya memilik SD.

Sistem pembelajaran adalah kurikulum Merdeka Belajar. Sekolah telah mengintegrasikan penggunaan teknologi pembelajaran digital terutama SMP/SMA. Guru juga dibekali pelatihan keterampilan meningkatkan kemampuannya.

Dua tahun lalu, karena memilik satu sekolah yakni SD, banyak anak di Pongok yang putus sekolah dikarenakan jarak ke SMP jauh.

"Senang sekali bisa bersekolah di sini. Dulu kalau mau SMP harus keluar pulau dan berangkat ke Toboali (ibu kota Kabupaten Basel)," kata Na'imah, Ibu dari enam anak di Desa Celagen.

Tentunya diera digitalisasi saat ini, perkembangan teknologi tentunya sangat pesat. Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika, tahun 2021, sebagian desa di Kecamatan Pongok masih termasuk daerah blank spot.

Untuk mendukung internet, pemerintah meluncurkan Program Aksi WiFi Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI). Desa Pongok merupakan salah satu desa yang menjadi sasaran dari Program BAKTI tersebut.

Syahrial Fitri menyebut, terpenuhinya akses internet di Pongok memberikan peluang baru bagi masyarakat lokal untuk mengakses informasi dan layanan digital. Terutama, untuk meningkatkan kualitas hidup mereka, sehingga mengarah pada peningkatan pendidikan dan pertumbuhan ekonomi lokal.

"Sekarang kami memiliki BTS (Base Transceiver Station) sehingga masyarakat dapat menikmati akses internet. Namun listrik yang dihasilkan oleh menara transmisi tidak stabil karena kurangnya pasokan bahan bakar, terutama saat cuaca buruk mungkin terganggu di sini," jelas Sekcam.

Kian Cerdas dengan Babel Semakin Cakap Digital

Anak-anak di Kepulauan Pongok belajar dengan akses internet.Anak-anak di Kepulauan Pongok belajar dengan akses internet. Foto: Dok. Diskominfo Babel

Indonesia Sentris yang merupakan mandat dari pemerintah pusat harus dilaksanakan oleh seluruh instansi baik pusat maupun daerah sesuai bidang keahliannya. Hal ini juga dilakukan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Diskominfo Babel).

Sesuai tugas pokok dan fungsinya, Diskominfo Babel meluncurkan kampanye "Babel Semakin Cakap Digital" untuk mendukung pencapaian Indonesia Sentris dan memberikan informasi kepada masyarakat.

Tujuan kampanye ini adalah untuk meningkatkan literasi digital, memfasilitasi akses informasi dan mendorong masyarakat untuk menggunakan teknologi digital dengan lebih baik.

"Kami telah menerapkan strategi penargetan mikro yang ditujukan kepada anak-anak di pulau ini, khususnya siswa sekolah dasar. (Mengapa anak-anak sekolah dasar?) Karena kemampuan digital menjadi kunci persaingan di berbagai sektor saat ini dan di masa depan," ungkap Plt Kepala Bidang IKP Diskominfo Babel Leo Randika, Kamis (8/8/2024).

Menurutnya, Diskominfo Babel memastikan semua anak memiliki akses yang sama terhadap pengetahuan dan keterampilan digital untuk mencapai impian besar mereka dengan kunjungan langsung ke pulau tersebut sebagai bagian dari kampanye 'Babel Semakin Cakap Digital'.

"Kami ingin anak-anak kami berdaya secara digital sejak dini, sadar akan peluang global dan berani serta bermimpi besar," tambahnya.

Indonesia Sentris di Kepulauan Berjalan, Tapi Pelan

Warga Babel yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan.Warga Babel yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Foto: Dok. Diskominfo Babel

Sementara Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan (Karo Ekbang) Setda Bangka Belitung, Ahmad Yani mengatakan bahwa saat ini Indonesia Sentris telah berjalan di Kepulauan Pongok, walaupun secara perlahan.

Menurutnya, konsep pembangunan yang berpusat pada Indonesia Sentris yang masih berlangsung saat ini akan memungkinkan daerah ini berkembang lebih cepat dan setara dengan daerah maju lainnya di Indonesia. Selain itu, karakteristik Bangka Belitung sebagai provinsi kepulauan memberikan keuntungan sekaligus tantangan.

"Saat ini, pemerintah pusat sedang menyusun formula khusus untuk wilayah kepulauan melalui peraturan perundang-undangan. Formula ini diharapkan dapat mengakomodasi masyarakat kepulauan yang sebagian besar wilayahnya berupa perairan," ujarnya.

Di bidang pendidikan, Ahmad Yani menambahkan bahwa peningkatan pendidikan suatu daerah ditentukan oleh anggaran dan tenaga pengajar serta harus didukung oleh sektor lain.

"Untuk pendidikan, mau tidak mau, ketersediaan anggaran dan tenaga pengajar sangat penting. Pemerintah harus menyusun rencana yang mencakup dan menyesuaikan dengan dunia pendidikan, khususnya pendidikan dasar SD, SMP, dan SMA, terutama SDM seperti gurunya. Namun, pendidikan tidak bisa berdiri sendiri, harus berdampingan dengan sektor lain, termasuk teknologi, dan lain-lain," jelasnya.




(dai/dai)


Hide Ads