Sepanjang Juli 2024, titik panas (hotspot) di Sumatera Selatan tembus 530. Angka itu tertinggi pada tahun ini, mengingat sudah memasuki musim kemarau dan tak ada hujan sekitar dua pekan terakhir.
"Dari 1-31 Juli, hotspot Sumsel sudah mencapai 530. Tertinggi sepanjang tahun ini," ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, Kamis (1/8/2024).
Pada bulan lalu, kenaikan hotspot mulai terjadi sejak 19 Juli yang lalu. Bertahap alami kenaikan hingga yang tertinggi pada 24 Juli yang mencapai 82 hotspot.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sesuai dengan prediksi BMKG sebelumnya, jika akhir Juli mulai terjadi kemarau. Bahkan puncaknya pada Juli sampai Agustus," katanya.
Ia menyebut, hotspot Juli naik signifikan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Pada Juni lalu, hotspot di Sumsel hanya terpantau sebanyak 85 titik, Mei 109 titik, April 84 titik dan Maret 77 titik. Terendah terjadi pada Februari, hanya 15 titik, sedangkan Januari 70 titik.
"Sepanjang Januari-Juli tahun ini, hotspot di Sumsel hampir tembus 1.000 titik, tepatnya 970 titik. Hotspot terbanyak setelah Juli terjadi pada Mei dan Juni lalu," katanya.
Dari data BPBD Sumsel pada 2023 jumlah hotspot mencapai 20.547 titik. Kemudian 2022 ada 2.364 titik, 2021 ada 2.794 titik dan 2020 ada 4.436 titik.
Pada 2019 ada 17.391 titik panas, 2018 ada 2.081 titik, 2017 ada 1.214 titik, 2016 ada 965 titik dan 2015 sebanyak 27.043 titik.
Sementara untuk penanganan dan mitigasi Karhutla, sejumlah daerah termasuk Pemprov Sumsel telah menaikkan status siaga darurat Karhutla. Selain itu, juga digelar apel siaga Karhutla untuk kesiapsiagaan personel, peralatan dan perlengkapan menghadapi bencana tahunan ini.
Baca juga: Karhutla Muara Enim Meluas hingga 8 Hektare |
(dai/dai)