Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Muara Enim, Sumatera Selatan, meluas ke desa lain. Total sekitar 8 hektare lahan yang sudah terbakar dalam tiga hari terakhir.
"Karhutla di Muara Enim terjadi di Muara Belida dan Gelumbang. Di Gelumbang terjadi Selasa (30/7), sedangkan Muara Belida sejak tiga hari terakhir," ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman, Rabu (31/7/2024).
Lahan yang terbakar seluas 5 hektare dan saat ini masih berasap di Muara Belida. Sedangkan di Gelumbang ada lahan 3 hektare yang terbakar. Namun, antisipasi dini yang dilakukan membuat api sudah padam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karhutla yang terjadi di Desa Kayu Ara Batu, Muara Belida, telah berhasil dipadamkan sekitar 1,75 hektare. Lahan itu sendiri merupakan lahan gambut dengan kedalaman 1 meter.
"Dari 5 hektare, yang sudah padam sekitar 1,75 hektare, lahan gambut kedalamannya 1 meter," ungkapnya.
Pantauan petugas, wilayah tersebut kini tinggal asap. Pemadaman dilakukan melalui jalur darat oleh tim gabungan TRC BPBD Muara Enim, Koramil, Polsek, Manggala Agni, dan sejumlah perusahaan swasta.
"Ada 86 kali water bombing dengan dua helikopter yang telah dilakukan di Muara Belida. Satu helikopter di antaranya dua kali sorti. Kondisi dari pantauan udara masih berasap," katanya.
Sementara di Gelumbang, karhutla terjadi di Desa Putak. Luas lahan gambut yang terbakar mencapai tiga hektare. Saat ini kondisi api sudah padam. Petugas yang turun ke lapangan dari tim TRC BPBD Muara Enim, Bhabinsa, Kades, perangkat desa, dan warga.
"Pemilik lahan yang terjadi karhutla di dua wilayah ini belum diketahui," imbuhnya.
(des/des)