Pemadaman kebakaran hutan dan lahan di wilayah Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan belum membuahkan hasil. Hingga saat ini lahan di Kecamatan Penukal Utara masih berasap.
"Sudah sepekan, hingga saat ini masih berasap. Upaya pemadaman terus dilakukan melalui jalur darat dan udara," ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, Senin (29/7/2024).
Upaya pemadaman melalui jalur udara pada Minggu (28/7) telah dikerahkan empat unit helikopter water bombing untuk menumpahkan air ke lahan Karhutla. Keempatnya adalah helikopter Sikorsky UH-60A/VH-UHG yang melakukan 31 kali water bombing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian helikopter UH-60A/VH-UHG dengan 20 kali water bombing, RA-24663/MI-8 AMT 38 kali dan RA-22729/MI-8 AMT 26 kali. Total 115 kali water bombing telah dilakukan di wilayah PALI pada Minggu (28/7).
"Informasi terbaru masih berasap, tapi sudah tipis. Tak setebal hari-hari sebelumnya," tambahnya.
Sementara melalui jalur darat, pemadaman Karhutla juga dilakukan di lahan Danau Burung Desa Tempirai seluas 2 hektare. Lahan dengan jenis gambut sedalam 50 cm semak belukar baru selesai dipadamkan 1,5 hektare.
"Di lokasi ini asap sudah menipis. Pemadaman yang dilakukan tim di Tempirai akan dilanjutkan di hari keempat ini," katanya.
Kemudian di Desa Air Itam, Penukal seluas 1 hektare sudah dipadamkan. Lahan terbakar terdiri dari semak belukar dan pepohonan. Pemadaman di lokasi ini juga dibantu water bombing karena jauh dari sumber air
"Untuk penyebab kebakaran belum diketahui," ungkapnya.
Dalam proses pemadaman, tim gabungan membawa sejumlah perlengkapan dan peralatan. Seperti mesin gambut, pompa jinjing, mesin pompa pemadam dan lainnya.
(dai/dai)