Kasus HIV/AIDS Sumsel Capai 409 Orang, Terbanyak Usia Muda di Palembang

Sumatera Selatan

Kasus HIV/AIDS Sumsel Capai 409 Orang, Terbanyak Usia Muda di Palembang

Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Kamis, 25 Jul 2024 17:00 WIB
Ilustrasi HIV
Ilustrasi kasus hiv/aids (Foto: Getty Images/iStockphoto/InspirationGP)
Palembang -

Kasus HIV/AIDS di Sumatera Selatan pada 2024 dari Januari hingga Mei mencapai 409 orang. Dari jumlah itu, terbanyak usia muda di Palembang.

Dari 409 kasus, terbanyak infeksi baru HIV mencapai 295 orang dan sisanya AIDS 114 orang.

"Jumlah kasus tahun ini sampai Mei sebanyak 409 orang. Jumlah infeksi baru (insieden) HIV Stadium I dan II sebanyak 295 orang, sedangkan infeksi AIDS 114 orang," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sumsel, Ira Primadesa, Kamis (25/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, jumlah HIV/AIDS itu lebih tinggi dibandingkan 2021 lalu yang mencapai 321 kasus. Kemudian 2022 sebanyak 639 kasus dan 2023 ada 846 kasus.

Ia menyebut, dari jumlah kasus sepanjang lima bulan itu terbanyak terjadi di Kota Palembang yang mencapai 221 orang. Rinciannya, HIV 172 orang dan AIDS 49 orang. Jumlah infeksi itu cukup jomplang dibandingkan dengan 16 daerah lain di Sumsel.

ADVERTISEMENT

Di Lubuklinggau, angka HIV/AIDS sebanyak 26 kasus yang terdiri dari 14 orang terinfeksi HIV dan 12 orang AIDS. Berikutnya Ogan Komering Ulu (OKU) Timur 23 kasus (10 HIV dan 13 AIDS), Banyuasin 19 kasus (17 HIV dan 2 AIDS) dan Prabumulih 19 kasus (16 HIV dan 3 AIDS).

Kemudian di Musi Banyuasin 18 (15 HIV dan 3 AIDS), Muara Enim 18 kasus (9 HIV dan 9 AIDS), OKI 15 kasus (10 HIV dan 5 AIDS), Lahat 11 kasus (8 HIV dan 3 AIDS) dan OKU 11 kasus (7 HIV dan 4 AIDS).

Di Ogan Ilir ada 7 kasus (HIV), Musi Rawas 6 kasus (5 HIV dan 1 AIDS), OKU Selatan 5 kasus (2 HIV dan 3 AIDS), Empat Lawang 5 kasus (1 HIV dan 4 AIDS), Pagar Alam 1 kasus (AIDS) dan Penukal Abab Lematang Ilir 2 kasus ( 1 HIV dan 1 AIDS).

"Dari jumlah kasus HIV/AIDS itu, paling banyak terjadi pada kategori usia 20-29 sebanyak 154 orang. Berikutnya kategori usia 30-39 yang mencapai 130 orang," ungkapnya.

Menurutnya, perilaku hubungan seks yang tidak aman, baik secara secara heteroseksual dan homoseksual menjadi penyebab kasus ini terus terjadi. Dinkes Sumsel, juga terus melakukan edukasi terkait HIV/AIDS ini agar kasusnya tidak terus bertambah.

"Kita juga melakukan deteksi dini pada orang-orang yang beresiko, pengobatan pada pasien yang sudah terinfeksi HIV, kerja sama lintas program dan lintas sektor dan pemantauan pengobatan" jelasnya.

Untuk lintas sektoral itu, pihaknya juga menggandeng pihak terkait untuk melakukan edukasi dan informasi dasar soal HIV/AIDS.

"Seperti dari Kementerian Agama terkait skrining calon pengantin, dengan Dinas Sosial untuk memberi bantuan keahlian dan modal untik ODHIV (orang dengan HIV/AIDS)," ungkapnya.




(csb/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads