Pemerintah Kabupaten Sarolangun, Jambi tengah menargetkan sebanyak 54.391 anak usia 0-7 tahun ke atas untuk segera mendapatkan vaksinasi polio. Langkah ini sebagai bentuk penanggulangan dalam mencegah kejadian luar biasa (KLB) virus polio.
"Ya kami untuk pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) di Kabupaten Sarolangun jumlah yang disasar dalam pemberian imunisasi polio adalah sebanyak 54.391 anak, ini tanpa memandang status imunisasi sebelumnya," kata Pj Bupati Sarolangun Jambi, Bachril Bakri, dalam pelaksanaan PIN dan launcing inovasi stunting di Sarolangun, Selasa (23/7/2024).
Bachril menyebut bahwa pemberian imunisasi polio ini dapat menekan kasus besar dalam kejadian luar biasa (KLB) nantinya di Sarolangun. Apalagi pencanangan PIN merupakan tindak lanjut dari Surat Menteri Kesehatan nomor IM.02.03/Menkes/311/2024 pada tanggal 16 Mei 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini juga sesuai surat Gubernur Jambi Nomor 440/1746/Dinkes-3.1/2024 per tanggal 28 Juni 2024 dalam pelaksanaan pekan imunisasi nasional polio ini di provinsi Jambi," ujar Bachril.
Bachril mengatakan bawa berdasarkan penilaian resiko menggunakan tool standar yang dikeluarkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia dikategorikan sebagai wilayah resiko tinggi penularan polio yang terdiri dari 32 provinsi dan 399 kabupaten/kota.
"Oleh karena itu dibutuhkan upaya respon imunisasi yang masih dengan cakupan tinggi dan merata untuk memutuskan transmisi virus polio ini dengan cara imunisasi yang merata di usia dini," terang Bachril.
Bachril berharap agar seluruh perangkat daerah dan sektor terkait mau mendukung kegiatan pekan imunisasi nasional polio ini demi bertujuan memutus rantai penularan virus polio di Kabupaten Sarolangun.
Dia juga meminta agar Dinas Pendidikan dan Kantor Kemenag Kabupaten Sarolangun dapat memobilisasi anak sekolah yang menjadi sasaran dalam mengikuti kegiatan pekan imunisasi polio ini.
"Maka ini penting bagi kita semua agar virus polio di daerah Jambi terutama Sarolangun anak-anaknya bisa bebas dari virus polio yang membahayakan itu," jelas Bachril.
Sementara, Gubernur Jambi juga mengapresiasi langkah cepat Pemkab Sarolangun Jambi dalam upaya pemberian vaksinasi polio ini yang sasarannya ditingkatkan sekolah dasar. Dia menilai, upaya Pemkab Sarolangun Jambi bisa dicontoh baik bagi kabupaten/kota lainnya untuk pencegahan virus polio.
"Untuk itu diminta kesadaran masyarakat berpartisipasi aktif dalam program imunisasi ini, demi kesehatan dan masa depan anak-anak Indonesia, khususnya di Provinsi Jambi," kata Al Haris.
Selain itu, Al Haris juga menerangkan bahwa imunisasi polio menjadi salah satu program imunisasi rutin wajib yang diselenggarakan oleh pemerintah sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan anak-anak Indonesia, termasuk di Provinsi Jambi.
"Saya sangat mengapresiasi semua pihak yang telah berkontribusi dan mendukung penyelenggaraan PIN Polio Tahun 2024 di seluruh wilayah kabupaten/kota dalam Provinsi Jambi. Penyelenggaraan pekan imunisasi nasional polio ini menjadi upaya bersama seluruh komponen masyarakat, untuk melindungi anak-anak dari ancaman penyakit Polio yang dapat menyebabkan penyakit permanen," terangnya.
Dia mengajak, agar semuanya bersama-sama cegah ancaman penyakit polio, mengingat pentingnya kegiatan ini demi terwujudnya generasi emas 2045.
Pada kegiatan pekan imunisasi nasional polio di sekolah dasar di Sarolangun, Al Haris juga memberikan makanan tambahan olahan ikan kepada anak-anak balita. Ini merupakan inovasi Pemerintah Kabupaten Sarolangun dalam upaya penanganan stunting dan polio, dia juga turut menyerahkan bantuan CSR Bank Jambi untuk pencegahan stunting senilai Rp 100 juta.
(dai/dai)