.webp)
Pemerintah Kabupaten Banyuasin melakukan monitoring dan evaluasi per triwulan. Rapat itu dipimpin langsung Sekda Banyuasin Erwin Ibrahim.
Erwin mengatakan, Monev yang baik dapat meminimalisasi hambatan dan untuk mendapatkan solusi pemecahan masalah yang tepat dan akurat. Monev sangat penting dilakukan karena untuk mengetahui pemecahan masalah dan kesesuaian rencana dengan hasil yang dicapai.
"Kegiatan monitoring dilaksanakan untuk mengetahui tingkat pencapaian dan kesesuaian antara rencana yang telah ditetapkan dengan hasil capaian saat dilaksanakan monitoring tersebut," ujar Erwin, Senin (8/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Erwin, ada beberapa permasalahan yang perlu menjadi perhatian di Banyuasin. Di antaranya soal kenaikan harga komoditi seperti cabai, bawang putih, minyak goreng dan beras.
"Perlu dilakukan inovasi dan strategi seperti gerakan pemanfaatan pekarangan (rumah, perkantoran dan sebagainya) dengan menanam tanaman hortikultura dan semua harus dicatatkan berapa target luasan dan realisasi tanam secara berkala di seluruh kecamatan," terangnya.
Selain itu, Erwin juga menyoroti penyebaran penyakit menular seperti TBC dan polio. Menurutnya, penyakit itu perlu jadi perhatian serius karena saat ini Indonesia menempati peringkat ke-2 dunia terbanyak kasus TBC.
"Ini juga perlu strategi dan tindakan inovasi dalam rangka pencegahan dan penanggulangan. Semua itu harus tercatat dan di evaluasi setiap 3 bulan sekali agar bisa tahu permasalahan dan solusi yang dibuat," jelas Erwin.
Tak hanya itu, Monev triwulan Pemkab Banyuasin juga dilakukan pada sektor lainnya. Penanganan sektor lain perlu perhatian dan penting untuk ditindaklanjuti agar pelayanan yang diberikan kepada masyarakat tetap terjaga dengan baik dan prima.
(dai/dai)
