Palembang Belum Tuntaskan Coklit 5.513 Pemilih

Sumatera Selatan

Palembang Belum Tuntaskan Coklit 5.513 Pemilih

A Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Selasa, 23 Jul 2024 18:00 WIB
Ilustrasi Palembang
Ilustrasi Palembang/Foto: Shutterstock
Palembang -

Proses pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih di Sumatera Selatan (Sumsel) telah mencapai 99,91%. Atau mencapai 6.315.011 pemilih dari jumlah 6.320.524 pemilih.

Kurang 5.513 pemilih. Yang belum tercoklit di antaranya pemilih yang berada di perbatasan Palembang dan Banyuasin.

"Sejauh ini progres coklit telah mencapai 99,91%, data yang belum tercoklit di antaranya adalah pemilih yang berada di wilayah perbatasan Kota Palembang dan Kabupaten Banyuasin," ujar Ketua KPU Sumsel Andika Pranata Jaya, Selasa (23/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Panitia pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) telah menuntaskan coklit di 16 daerah. Tersisa satu daerah yang belum selesai yakni Kota Palembang.

Dalam data KPU Sumsel hingga Senin (22/7), coklit di Kota Palembang baru mencapai 99,55% atau sebanyak 1.243.523 pemilih dari jumlah 1.249.036 pemilih. Pemilih yang belum dicoklit sebanyak 5.513 pemilih.

ADVERTISEMENT

Sementara batas akhir coklit hingga 24 Juli atau sesuai masa tugas Pantarlih. Warga yang sudah terdaftar, bisa mengeceknya melalui website cekdptonline.kpu.go.id.

Untuk daerah yang sudah 100% melakukan Coklit, ada Banyuasin yang mencapai 599.082 pemilih, Ogan Komering Ilir (OKI) 556.561 pemilih, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur 492.922 pemilih, Musi Banyuasin 488.921 pemilih dan Muara Enim 453.555 pemilih. Kemudian di Lahat 316.942 pemilih, Ogan Ilir 311.025 pemilih, OKU Selatan 310.961 pemilih dan Musi Rawas 304.981 pemilih.

Selanjutnya di OKU 271.003 pemilih, Empat Lawang 258.528 pemilih, Lubuklinggau 168.984 pemilih, Prabumulih 144.664, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) 144.402 pemilih, Musi Rawas Utara (Muratara) 139.914 pemilih dan Pagar Alam 109.043 pemilih.

Andika juga mengungkapkan beberapa hal soal tantangan Pilkada serentak 2024. Menurutnya, jarak waktu Pilkada yang terlalu dekat dengan Pemilu Februari 2024.

"Kondisi cuaca yang tidak menentu juga akan menjadi tantangan. Kemudian jarak konflik yang dekat dengan masyarakat karena ada pengelompokkan secara politik dan potensi hoaks di media sosial," tutupnya.




(sun/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads