Pengamat Prediksi Petahana Lawan Kotak Kosong di Dua Pilkada di Sumsel

Pilkada Serentak 2024

Pengamat Prediksi Petahana Lawan Kotak Kosong di Dua Pilkada di Sumsel

Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Kamis, 18 Jul 2024 11:00 WIB
Ilustrasi Pemilu
Foto: Fuad Hasim/detikcom
Palembang -

Pengamat memprediksi dua pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Sumatera Selatan diprediksi bakal dimenangkan petahana. Kotak kosong akan menjadi lawan bupati-wakil bupati yang menjabat saat ini. Kalaupun ada lawan, mereka hanya sebagai 'boneka' saja atau agar Pilkada terlihat lebih demokratis.

Prediksi fenomena kotak kosong itu disebut Pengamat Politik Sumatera Selatan M Haekal Al Haffafah akan terjadi di Pilkada Ogan Ilir dan Ogan Komering Ulu (OKU) Timur. Bupati-Wakil Bupati OI, Panca Wijaya Akbar-Ardani, dan Bupati-Wakil Bupati OKU Timur, Lanosin Hamzah-Adi Nugraha Purna Yudha, akan kembali bertanding di Pilkada 2024.

"Dua kabupaten yang secara politik sangat kuat potensi terjadi kotak kosong di Pilkada nanti, pertama adalah Ogan Ilir dan kedua OKU Timur," ujar Haekal, Rabu (17/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, prediksi itu mengingatkan tentang fenomena dalam desentralisasi yang dijelaskan Ilmuwan Politik Jhon T Sidel. Dalam penjelasannya, ada istilah local strongman (fenomena orang kuat) yang sentralistik memonopoli kekuatan politik lokal.

"Sebab, perbincangan mengenai fenomena peluang kotak kosong ini erat kaitannya dengan konstruksi pemerintahan politik dinasti. Kalau kita baca peta politik saat ini, hanya dua kabupaten yakni OKU Timur dan Ogan Ilir yang kecenderungannya seperti itu," ungkap Dosen FISIP Unsri ini.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, local strongman yang dimaksud dalam dua Pilkada itu ada nama Bakal Calon Gubernur Sumsel yang sebelumnya berpasangan namun berpisah di Pilgub kali ini. Yakni Herman Deru dan Mawardi Yahya.

Kekuasaan politik mantan Gubernur Sumsel Herman Deru di OKU Timur masih terasa kental. Apalagi Herman Deru juga menjadi Bupati OKU Timur selama dua periode (2005-2015). Lanosin Hamzah yang merupakan saudara kandung Herman Deru disebut memiliki modal kuat di OKU Timur.

Hal yang sama juga terjadi di Ogan Ilir. Mawardi Yahya merupakan Bupati Ogan Ilir dua periode (2005-2015). Usai menjabat bupati, anaknya yakni Ahmad Wazir Noviadi menjadi bupati terpilih sebelum akhirnya tersandung masalah hukum. Sementara Panca Wijaya Akbar adalah adik Noviadi.

"Kalau kita berbicara politik di Ogan Ilir maka orang akan berbicara local strongman-nya Pak Marwardi. Kalau kita berbicara OKU Timur, maka local strongman-nya Pak Herman Deru," ungkapnya.

Fenomena ini, lanjutnya, didukung oleh kultur masyarakat yang masih mendukung budaya patron-klien yang menggantungkan harapan pada kekuatan politik orang kuat lokal.

"Sementara untuk wilayah lain, kelangsungan politik dinasti atau bakal lawan kotak kosong belum bisa diuji," tambahnya.

Dia menambahkan, karena kekuasaan politik masih tersentralisasi oleh kekuatan parpol di level pusat, maka peluang-peluang itu masih menunggu dinamika dan rasionalisasi hitungan politik kepentingan DPP setiap Parpol.

"Di lokal bisa saja kekuasaan politik calon bupati sangat kuat, tetapi keputusan akhir masih di level DPP setiap Parpol yang kepentingan dan dinamikanya berpeluang sangat fluktuatif," pungkasnya.




(des/des)


Hide Ads