Puasa tasua merupakan salah satu ibadah sunah setahun sekali yang bernilai pahala besar di mata Allah SWT. Ibadah ini dilaksanakan setiap tanggal 9 Muharram.
Secara garis besar ada banyak puasa sunah yang bisa dikerjakan pada bulan Muharram. Namun, puasa tasua memiliki keistimewaan karena terikat dengan puasa asyura 10 Muharram.
Penasaran kenapa seperti itu? Berikut ini penjelasan lengkap mulai dari pengertian, niat hingga hukum melaksanakannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Puasa Tasua
Dikutip buku Fikih Puasa milik Ali Musthafa Siregar, anjuran melaksanakan puasa tasua pada awalnya sebagai pembeda dengan puasa umat Yahudi. Sebab, tanggal 10 Muharram merupakan salah satu ibadah yang dilakukan oleh mereka.
Karena itu, diperintahkan kepada umat Islam untuk berpuasa sebelum atau sesudah 10 Muharram. Hal itulah yang membuat puasa tasua menjadi salah satu anjuran bagi umat Islam bila ingin menjalankan puasa asyura.
Keistimewaan lain dari puasa tasua ini karena termasuk salah satu cita-cita atau himmah yang ingin dilakukan Rasulullah SAW. Sebagaimana sabdanya dalam hadis riwayat Ibnu Abbas berikut ini:
"Andaikata aku masih hidup tahun depan, sungguh aku akan berpuasa tasua," akan tetapi Rasulullah SAW meninggal sebelum hari tasu'a. (HR. Muslim).
Jadwal Puasa Tasua 2024
Puasa tasua 9 Muharram 2024 akan dilaksanakan pada hari senin tanggal 15 Juli. Penetapan ini mengacu pada penanggalan Hijriah yang dikeluarkan pemerintah melalui Menteri Keagamaan.
Sementara Lembaga PBNU akan melaksanakan puasa tasua pada 16 Juli 2024 karena penetapan 1 Muharram jatuh pada 8 Juli 2024. Hal tersebut berbeda dari pemerintah yang menetapkan 1 Muharram pada 7 Juli 2024.
Niat Puasa Tasua dan Asyura 9-10 Muharram
Untuk memantapkan hati dalam menjalankan ibadah puasa sunah diperlukan niat sebagai perantaranya. Pembacaan niat tasua dilakukan pada malam hari hingga sebelum terbitnya fajar. Berikut teks lengkapnya:
- Niat Puasa Tasua
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma ghadin'an adâ'i sunnatit Tasû'â lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Tasu'a esok hari karena Allah SWT."
- Niat Puasa Tasua Pagi Hari
Apabila lupa membaca niat puasa pada malam hari, umat Islam dapat melafalkannya saat pagi dan siang. Hal ini termasuk kebolehan dalam ibadah sunah.
Umat Islam yang mendadak ingin menjalankan puasa tasua saat pagi atau siang hari boleh membaca doa ini. Asalkan belum makan, minum serta melakukan hal-hal yang membatalkan puasa semenjak terbit fajar hingga keinginan puasa muncul.
Inilah lafal niat puasa tasua dan asyura di pagi dan siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnati tasû'â lillâhi ta'âlâ
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Tasua hari ini karena Allah SWT."
Hukum Puasa Tasua
Seperti yang dijelaskan dalam hadis Ibnu Abbas di atas, bahwa kebolehan puasa tasua muncul karena keinginan Rasulullah SAW untuk menjalankanya. Artinya, hukum melaksanakan puasa tasua adalah sunah.
Bagi yang mengerjakan akan mendapat pahala, dan bila ditinggalkan maka tidak mendapatkan apa-apa. Sebagaimana dijelaskan dalam buku Fiqih Kontroversi Jilid 2: Beribadah antara Sunnah dan BId'ah milik H.M Anshary, para ulama sepakat dengan penetapan hukum tersebut.
Imam Syafi'i, Imam Ahmad bin Hanbal, Ishaq dan lainnya mengatakan bahwa puasa pada hari kesembilan dianjurkan atau disunahkan bagi umat Islam. Hal ini diperkuat dengan hadis yang diriwayatkan Ibnu Abbas berikut ini:
"Selisih orang-orang Yahudi, puasalah pada hari kesembilan Muharram." sanad hadis di atas berderajat sahih namun diriwayatkan secara mauquf karena hanya dinilai sebagai perkataan sahabat.
Demikian pembahasan mengenai puasa tasua 9 Muharram 2024 meliputi pengertian, niat hingga hukum melaksanakannya. Semoga bermanfaat ya!
(csb/csb)