Jadwal Puasa Tasua dan Asyura 2024 Lengkap Dalil-Keutamaannya

Jadwal Puasa Tasua dan Asyura 2024 Lengkap Dalil-Keutamaannya

Melati Putri Arsika - detikSumbagsel
Rabu, 10 Jul 2024 22:00 WIB
Close-up of religious Muslim woman and her family praying before the meal at dining table on Ramadan.
Ilustrasi puasa (Foto: Getty Images/Drazen Zigic)
Palembang -

Banyak puasa sunah yang bisa dijalankan di bulan Muharram, di antaranya ada puasa tasua dan asyura. Kedua puasa ini dianjurkan untuk dijalankan karena bernilai pahala yang besar.

Puasa tasua adalah puasa yang dilakukan pada hari ke-9 Muharram, sementara puasa asyura dijalankan pada hari besoknya, 10 Muharram. Selain dari kedua itu, umat Islam boleh menjalankan puasa pada 11 Muharram.

Lantas, kapan jadwal puasa tasua dan asyura 2024? Umat Islam wajib catat tanggal penting berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jadwal Puasa Tasua dan Asyura 2024

Ketentuan puasa tasua dan asyura dilakukan berdasarkan penetapan 1 Muharram. Dilansir laman Kemneterian Agama, 1 Muharram 1446 Hijriah jatuh pada hari Minggu, 7 Juli 2024.

Hal tersebut sejalan dengan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang menetapkan 1 Muharram 1446 H pada 7 Juli 2024. Penetapan dilakukan berdasarkan kriteria Kalender Hijriah Global Tunggal (KGHT)

ADVERTISEMENT

Menyesuaikan penetapan tersebut, umat Islam dapat mengetahui kapan pelaksanaan puasa tasua dan asyura. Berikut ini jadwal lengkapnya:

  • Puasa Tasua 2024: 15 Juli 2024
  • Puasa Asyura 2024: 16 Juli 2024
  • Puasa 11 Muharram: 17 Juli 2024

Sementara penetapan yang dilakukan Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan bulan Zulhijjah 1445 H genap menjadi 30 hari. Artinya, awal tahun baru Islam 1 Muharram 1446 H jatuh pada Senin, 8 Juli 2024.

Merujuk penetapan tersebut, berikut jadwal puasa tasua dan asyura 2024 menurut PBNU:

  • Puasa Tasua 2024: 16 Juli 2024
  • Puasa Asyura 2024: 17 Juli 2024
  • Puasa 11 Muharram: 18 Juli 2024

Dalil Puasa Tasua dan Asyura

Bagi umat Islam yang ragu dengan kesunahan puasa tasua dan asyura perlu mengetahui dalil pelaksanaannya. Puasa tasua yang dilaksanakan pada 9 Muharram terikat dengan puasa asyura 10 Muharram.

Dilansir NU Online, ada empat hadis sahih yang menjelaskan tentang kesunahan puasa tasua dan asyura. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini:

1. Riwayat Imam An-Nasa'i

Dalam kitab Irsyadul Ibad karya Syaikh Zainuddin Al Malibari tertulis penjelasna Imam An-Nasa'i yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW memerintahkan para sahabat untuk berpuasa di bulan Muharram setelah Ramadan.

"Sesungguhnya Muharram adalah bulannya Allah yang di dalamnya tepat menjadi hari bertaubat umat Islam atas dosa-dosa yang terdahulu."

2. Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim

Diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Ibnu Abbas mengisahkan keberadaan Rasulullah SAW di Madinah. Pendudukan Madinah yang beragama Yahudi melakukan puasa pada 10 Muharram. Hal itu dilakukan karena Nabi Musa berpuasa pada hari tersebut.

Sebagai ungkapan terima kasih kepada allah yang menenggelamkan Fir'aun dan menyelamatkan Nabi Musa, umat Yahudi melakukan puasa. Kemudian Rasulullah SAW bersabda:

"Kami lebih memiliki hak dan lebih memuliakan Nabi Musa daripada Anda". Maka Nabi berpuasa Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa Asyura."

3. Riwayat Imam Muslim

Diriwayatkan Imam Muslim dari Ibnu Qatadah, ketika Rasulullah ditanya oleh sahabat mengenai puasa asyura disebutkan bahwa puasa tersebut dapat melebur dosa satu tahun sebelumnya. Sebagaiman bunyi hadis berikut ini:

عَنْ أَبي قَتَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صِيامِ يَوْمِ عَاشُوراءَ، فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ. (رواه مسلم)

Artinya: "Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: 'Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat'." (HR Muslim)

4. Riwayat Imam Baihaqi

Diriwayatkan Imam Baihaqi, Rasulullah SAW memerintahkan sahabat untuk berpuasa di tanggal 9 dan 10 Muharram dengan disertai niat tidak menyamakan dengan ibadah sunah yang dilakukan umat Yahudi.

Para ulama berpendapat bahwa pahala puasa asyura adalah pengampunan tujuh puluh tahun dari dosa-dosa yang pernah dilakukan. Selain itu, puasa tasua dan asyura diganjar pahala 10.000 malaikat, orang berhaji dan yang mati syahid. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut ini:

"Barangsiapa puasa tanggal 10 Muharram, maka mendapatkan pahala 10.000 malaikat, 10.000 orang yang haji dan umroh dan 10.000 orang yang mati syahid."

Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura

1. Lebih Utama Setelah Ramadan

Rasulullah SAW menyebutkan puasa tasua 9 Muharram dan asyura 10 Muharram lebih utama setelah Ramadan. Berikut ini bunyinya:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ (رواه مسلم)

Artinya, "Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: 'Rasulullah saw bersabda: 'Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam." (HR Muslim).

2. Menghapus Dosa Satu Tahun Lalu

Umat Islam yang menjalankan puasa asyura akan mendapat pahala berupa penghapusan dosa satu tahun lalu. Hal ini dijelaskan Rasulullah SAW yang dilansri laman muslim.or. Berikut ini redaksi lengkapnya:

صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

Artinya: "Puasa asyura aku memohon kepada Allah agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu."

Terkait hadis tersebut Imam An-Nawawi menegaskan bahwa penghapusan yang dimaksud hanya untuk dosa-dosa kecil. Seluruh dosa dihapus kecuali dosa besar.

3. Rasulullah SAW Semangat Puasa Asyura

Dijelaskan Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW bersemangat untuk menjalankan puasa asyura. Ibnu Abbas berkata:

مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ إِلاَّ هَذَا الْيَوْمَ: يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ يَعْنِي شَهْرَ رَمَضَانَ

Artinya: "Aku tidak pernah melihat Nabi benar-benar perhatian dan menyengaja untuk puasa yang ada keutamaannya daripada puasa pada hari ini, hari 'Asyura dan puasa bulan Ramadhon."

Itulah penjelasan mengenai jadwal puasa tasua dan asyura 2024 lengkap dengan dalil dan keutamaannya. Selamat menjalankan ibadah puasa sunah ya detiker!




(csb/csb)


Hide Ads