Nestapa Kejutan Ultah Berujung Hilangnya Nyawa Ketua OSIS SMAN 1 Cawas

Regional

Nestapa Kejutan Ultah Berujung Hilangnya Nyawa Ketua OSIS SMAN 1 Cawas

Achmad Hussein Syauqi - detikSumbagsel
Selasa, 09 Jul 2024 11:01 WIB
Lokasi Ketua OSIS SMAN 1 Cawas Klaten tewas kesetrum, Senin (8/7/2024).
Foto: TKP tewasnya Ketua OSIS SMAN 1 Cawas, Klaten (Achmad Hussein Syauqi/detikJateng)
Klaten -

Seorang pelajar berinisial FN (17) meninggal dunia di kolam SMAN 1 Cawas, Klaten, Jawa Tengah. Korban merupakan Ketua OSIS di sekolah itu. Saat kejadian, ternyata korban sedang mendapat kejutan ulang tahun (Ultah) dan diceburkan ke kolam hingga akhirnya tersengat listrik.

Dilansir dari detikJateng, saat kejadian tidak ada kegiatan sekolah. Para siswa sengaja datang ke sekolah karena FN sedang ulang tahun dan hendak merayakan hari spesial temannya itu.

"Kegiatan sekolah tidak ada. Anak-anak saling menjemput, merayakan ulang tahun, berdasarkan keterangan anak-anak tadi merayakan ulang tahunnya korban," ungkap Kepala SMAN 1 Cawas, Arik Sulistryorini, Senin (8/7/2024) sore.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arik menjelaskan, ia mendapat kabar duka itu sekitar pukul 13.59 WIB. Saat sampai di sekolah, posisi korban sudah di daratan.

"Posisinya sudah di atas, sudah di darat, sudah dinaikkan. Secara detail kejadiannya seperti apa saya kurang tahu," kata Arik.

ADVERTISEMENT

Menurut Arik, tidak diketahui jelas bagaimana kejadian yang sebenarnya. Sebab setelah kejadian para siswa teman korban sudah tidak bisa ditanya.

"Anak-anak setelah kejadian tidak bisa ditanya lagi. Ya (korbannya) Ketua OSIS," lanjut Arik.

Dari penyelidikan polisi, korban yang tengah berulang tahun ke-18 diceburkan teman-temannya ke kolam yang ternyata beraliran listrik. Kapolsek Cawas, Iptu Umar Mustofa menjelaskan dari hasil pemeriksaan saksi, sekitar pukul 09.00 WIB para siswa yang dipimpin korban sekitar 30 orang ke sekolah untuk rapat mencari sponsor kegiatan lomba peningkatan minat dan bakat.

Teman-teman korban ternyata mengetahui ulang tahun korban sehingga merencanakan menceburkan ke kolam dan dikasih tepung.

"Setelah selesai salat, makan. Setelah itu korban dikasih tepung. Kemudian dari teman-temannya kurang lebih tiga orang megang korban dan diceburkan ke kolam yang ada di sekolah," jelas Iptu Umar Mustofa, Senin (8/7/2024) malam.

Diceritakan Umar, kolam sekolah tersebut berkedalaman 1,7 meter. Setelah diceburkan ke kolam, korban sudah berusaha untuk naik ke daratan.

"Korban berusaha untuk naik, bilang kram. Namun ternyata saat temannya mencebur untuk menolong, ternyata ada sengatan listrik di air," ungkap Umar.

Umar menjelaskan, dari dua temannya yang berusaha menolong juga sempat mengalami sesak napas dan juga dibawa ke RS. Polsek pun sudah melakukan klarifikasi ke beberapa saksi.

"Kita sudah klarifikasi ke beberapa saksi yang ada dan juga salah satu teman korban yang menolong dan saat ini masih di RS. Kami minta keterangan, orang tua kandungnya tidak membuat laporan dengan meninggalnya korban dianggap musibah," terang Umar.

"Kami dari pihak kepolisian kesulitan melanjutkan proses karena tidak ada laporan keluarga korban. Tapi kami masih melakukan klarifikasi terhadap beberapa orang yang ada di lokasi," tambah Umar.

Sementara itu, Paman korban, Suparno menyatakan keluarga menerima kabar di sekolah ada acara. Korban kebetulan pas ulang tahun pada hari tersebut.

"Sekolah ada acara koperasi atau apa, korban pas ulang tahun. Ada yang pakai tepung di halaman atau di mana kok sampai kecemplung kita belum tahu," kata Suparno.




(dai/dai)


Hide Ads