Hotspot Mulai Bermunculan di Sumsel, Hari Ini Ada 12 Titik

Sumatera Selatan

Hotspot Mulai Bermunculan di Sumsel, Hari Ini Ada 12 Titik

A Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Selasa, 02 Jul 2024 17:20 WIB
Lokasi sebaran hotspot di Sumsel.
Foto: Lokasi sebaran hotspot di Sumsel. (Dok. BPPIKHL Wilayah Sumatera)
Palembang -

Jumlah titik panas (hotspot) di wilayah Sumatera Selatan naik signifikan hari ini. Jika pada hari sebelumnya hanya ada 2 titik panas, pada Selasa (2/7/2024) melonjak jadi 12 titik panas. Ke-12 titik itu tersebar hampir di seluruh wilayah Sumsel.

"Iya hari ini ada peningkatan 12 hotspot dipantau dari data Sipongi KLHK dibandingkan hari sebelumnya. Kondisi cuaca panas sekali," ujar Ferdian Kristianto, Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Sumatera, Selasa (2/7/2024).

Ia menyebut, angka itu masih belum setinggi jika puncak kemarau terjadi nanti. Jumlahnya bisa mencapai puluhan bahkan ratusan hotspot dalam satu hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih nihil lokasi yang terbakar. Tim patroli belum menyampaikan laporan adanya Karhutla sampai siang ini," ungkapnya.

Ke-12 titik itu berada di wilayah Gelumbang Muara enim 2 hotspot dan Tanjung Lago Banyuasin 1 hotspot. Di Lais, Keluang dan Jirak Jaya di Musi Banyuasin masing-masing 1 hotspot. Kemudian di Suku Tengah Lakitan Ulu Terawas dan Muara Kelingi di Musi Rawas 3 hotspot.

ADVERTISEMENT

"Di Rawas Ilir 2 hotspot di Musi Rawas Utara. Selanjutnya di Lahat 1 hotspot," ungkapnya.

Menurut Ferdian, hotspot itu tidak identik dengan Karhutla karena bukan titik api. Pemantauan dilakukan untuk mengetahui titik panas sehingga bisa diketahui lokasi yang dicurigai sebagai sumber Karhutla.

"Pemantauan patroli akan dilalukan jika hotspot terjadi berhari-hari. Ada hotspot yang bisa menjadi Karhutla, namun beberapa tak terdeteksi sebagai hotspot karena luasannya kecil. Diperlukan groundcheck untuk memastikannya," ungkapnya.

Ia menyebut, tak serta merta langsung ke lokasi saat ada hotspot. Pihaknya melakukan analisa terlebih dahulu, jika terjadi hotspot terus menerus maka personel turun ke lapangan.

"Kita analisa dulu, apakah masuk di kawasan prioritas atau tidak dan apakah di situ pemukiman, hutan atau kebun dan lain-lain, pakai citra satelit dulu. Jika mencurigakan, semisal 2 hari berturut-turut di lokasi yang sama dan terlihat di citra satelit ada sesuatu atau ada informasi warga atau dari lapangan lainnya, pasti perlu dicek. Tim patroli terdekat akan mencari informasinya," jelasnya.




(dai/dai)


Hide Ads