PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu (S2JB) masih punya banyak 'pekerjaan rumah' terkait masalah kelistrikan di Sumsel. Di antaranya soal jauhnya jarak gardu induk dan belum tercapainya jangkauan listrik 100% di Sumsel.
Gardu induk yang jauh menyebabkan jaringan kelistrikan di Sumsel cukup panjang, melewati kawasan perkebunan, pepohonan, perumahan dan lainnya. Hal itu menjadi penyebab Sumsel kerap terjadi pemadaman. Bahkan, 90% gangguan di S2JB disebabkan oleh pohon.
"Karena jaringannya panjang, maka potensi gangguan kelistrikan di Sumsel juga kian tinggi. Terutama gangguan yang disebabkan oleh pohon. Kita juga sering dapat keluhan dari bupati/wali kota soal listrik kerap padam ini. Nah, 90% gangguan di wilayah kita karena pohon," ujar GM PT PLN UID S2JB, Adhi Herlambang, Rabu (26/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebut, jaringan milik PLN sekitar 85% terbuka melewati perkebunan, pepohonan dan rumah warga. Jadi ketika ada ranting pohon jatuh atau pohon tumbang, maka listrik mudah padam.
"Itulah kenapa proses pemulihan lama, karena jaringan kita bisa sampai ratusan Kilometer, sehingga harus tahu titik yang terganggu di mana," ungkapnya.
Adhi menyebut, butuh bantuan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) se-Sumsel untuk mengatasi masalah pemadaman listrik akibat gangguan pohon tersebut. Bahkan, PLN meminta jaringan listriknya bebas pohon.
"Jika masalah itu sudah teratasi, PLN bisa fokus pada instalasi jaringan," tambahnya.
Ia menambahkan, tengah berupaya menuntaskan jaringan 24 desa yang belum teraliri listrik di Sumsel. Sebab, Bengkulu dan Jambi seluruh wilayahnya sudah 100% teraliri listriik.
"Tinggal Sumsel yang jadi PR kami karena masih ada 24 desa yang belum teraliri listrik," katanya.
Adhi menyebut, dari 24 desa itu 9 di antaranya terkendala izin kawasan hutan lindung dan suaka margasatwa. Di antaranya di wilayah Ogan Komering Ilir (OKI) dan Banyuasin serta lainnya.
"Sedangkan 15 daerah lainnya berada di pinggiran pantai. Jadi, memang agak kesulitan untuk membuat jaringan," katanya.
Namun, pihaknya masih akan mengupayakan dengan membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di lokasi yang terkendala jaringan kelistrikan.
"Harapan saya Sumsel juga bisa 100% sama seperti Jambi dan Bengkulu," tukasnya.
(dai/dai)