Sebanyak 4,3 juta pelanggan PT PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu (UID S2JB) terdampak blackout akibat gangguan sistem transmisi SUTT 275 kV Lubuklinggau-Lahat. Hingga kini, PLN masih menunggu arahan dari PLN pusat terkait kompensasi pelanggan yang terdampak.
Jumlah pelanggan yang terdampak itu hanya untuk 3 provinsi sesuai wilayah operasional, belum termasuk Lampung, Bangka Belitung, Bengkulu, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara dan Aceh. General Manager PLN UID WS2J, Adhi Herlambang mengatakan pihaknya belum memastikan pelanggan yang terdampak akan mendapatkan kompensasi.
"Terkait kompensasi masih kami koordinasikan dengan pusat. Saat ini kami masih fokus menstabilkan jaringan listrik ini meski sudah 100% normal," ujar dia, Kamis (6/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adhi mengungkapkan penyebab terjadinya pemadaman listrik atau blackout karena adanya gangguan pada jaringan SUTT 275 kV Linggau-Lahat.
"Jaringan saat ini sudah stabil dan normal 100%. Tapi nanti malam masih ada potensi saat beban puncak terjadi pemadaman meski tidak besar," ungkapnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Sumatera Selatan Agus Fatoni sudah melakukan koordinasi dengan PLN Unit Induk Distribusi Sumsel, Jambi dan Bengkulu (UID S2JB) terkait blackout kelistrikan yang berdampak di seluruh Sumatera.
Dia hanya membenarkan soal insiden itu membuat kelistrikan di Sumsel, Jambi dan Bengkulu alami blackout.
"Kalau blackout yang paham kepala PLN, saya gak (paham). Kemarin saya sempat ngobrol dengan kepala PLN yang ada di Sumsel, memang itu berdampak ke beberapa provinsi termasuk Sumsel, Lampung dan Jambi. Namun, sudah dilakukan pembetulan," katanya.
Dia berharap, upaya pemulihan yang dilakukan PLN bisa segera selesai. Kemudian jutaan pelanggan bisa menikmati layanan kelistrikan dengan prima, baik untuk pelanggan rumah tangga, industri dan sebagainya.
"Mudah-mudahan bisa segera tuntas dan kita berdoa bersama agar ini bisa segera tuntas," tukasnya.
(dai/dai)