Saat memperoleh hati sapi dari kurban, ada satu menu enak yang bisa dimasak, yaitu sambal goreng ati sapi. Berikut cara memasak sambal goreng ati sapi.
Sambal goreng ati sapi dapat menjadi salah satu opsi apabila mendapatkan bagian hati sapi dari kurban. Masakan ini memiliki cita rasa yang manis dan pedas, namun tingkat kepedasannya dapat detikers atur sendiri.
Penasaran cara memasaknya, berikut detikSumbagsel rangkum cara memasak sambal goreng ati sapi yang dapat detikers buat di rumah, dijamin enak!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahan Memasak Sambal Goreng Ati Sapi
Dikutip jurnal Sajian Kuliner Khas Kota Tegal, Jawa Tengah sebagai Masakan Berkonsep Fine Dining oleh Margareth Gabriel Agatha, berikut adalah bahan memasak sambal goreng ati sapi. Resep ini dapat disajikan untuk 10 porsi ya, detikers.
- 400 gram hati sapi, potong kotak-kotak
- 2 gram daun salam
- 12 gram lengkuas yang dimemarkan
- 120 gram cabai merah lalu diiris tipis
- 1 liter air
- 90 gram gula merah
- 15 gram garam
- 50 mili minyak
- 54 gram bawang merah
- 36 gram bawang putih
- 135 gram cabai
Cara Memasak Sambal Goreng Ati Sapi
- Potong hati sapi menjadi kotak-kotak kecil, lalu sangrai hingga berubah warna dan airnya kering, angkat dan pisahkan
- Blender bawang merah, bawang putih, dan sedikit cabai merah hingga halus
- Panaskan minyak, tumis bumbu yang telah dihaluskan beserta daun salam, lengkuas, dan cabai merah hingga harum
- Masukkan ati sapi yang telah disangrai
- Masukkan air, gula merah, dan garam
- Masak sampai kuah mengental
- Hidangkan selagi hangat
Tips Memasak Sambal Goreng Ati Sapi
Dikutip detiFood, berikut beberapa tips yang dapat detikers terapkan.
- Hati sapi yang diolah dalam kondisi segar dan layak dikonsumsi. Ciri-cirinya adalah berwarna coklat tua merata dan tidak ada bagian yang rusak atau cacat
- Agar rasa sambal semakin pedas dan menyengat, detikers dapat menambahkan cabai bubuk
- Jika detikers menyukai cita rasa yang lebih gurih, air dapat diganti dengan santan
Nah detikers, demikian cara memasak sambal goreng ati sapi. Semoga membantu, ya.
Artikel ini ditulis oleh Dian Fadilla, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Baca juga: Bolehkah Daging Kurban Dijual Lagi? |
(csb/csb)