Geliat Perajin Batu Akik di Lubuklinggau, Masih Eksis Walau Tidak Tren Lagi

Sumatera Selatan

Geliat Perajin Batu Akik di Lubuklinggau, Masih Eksis Walau Tidak Tren Lagi

M Rizky Pratama - detikSumbagsel
Senin, 10 Jun 2024 09:00 WIB
Toko cincin batu akik Aurora Gemstone milik Ifwan yang masih buka di Lubuklinggau.
Foto: Toko cincin batu akik Aurora Gemstone milik Ifwan yang masih buka di Lubuklinggau. (M Rizky Pratama)
Lubuklinggau -

Batu akik menjadi salah satu koleksi yang tren pada 2013-2014 lalu. Saat ini memang tren tersebut sudah memudar, namun bukan berarti hilang. Masih cukup banyak orang yang menyukai batu akik dan masih tetap eksis hingga sekarang.

Salah satu toko batu akik yang masih buka di Lubuklinggau adalah Aurora Gemstone, lokasi berada di Jalan Lapangan Terbang, Kelurahan Air Kuti, Kecamatan Lubuk Linggau Timur 1, Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Ifwan Setia Budi (55), pemilik toko batu akik di Lubuklinggau mengaku dirinya masih membuka toko ini lantaran hobi sejak masih SD.

"Dari SD sudah hobi cincin batu akik bahkan sampe sekarang pun masih hobi. Jadi buka toko. Alhamdulillah sampe sekarang masih buka dan mungkin satu-satunya di Kota Lubuklinggau," katanya saat ditemui detikSumbagsel, Minggu (9/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ifwan sendiri mengaku kalau toko miliknya merupakan usaha sampingan yang tetap ia buka karena hobinya yang tak ingin dilupakan. Toko Ifwan sendiri sudah buka sejak 2016 dan bertahan hingga sekarang. Peminatnya masih ada, meski tak sebanyak beberapa tahun lalu.

"Boomingnya tahun 2014-an. Kalo dulu rame, bahkan setiap sudut orang-orang dulu buka lapak batu akik ini. Namun karena kondisi ekonomi jadi banyak yang stop karena bayar sewa yang mahal serta sudah redup tren-nya jadi berkurang peminatnya," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Tokonya memiliki bermacam-macam jenis batu akik mulai yang berasal dari Aceh hingga Papua.

"Banyak macam-macam batu disini, Alhamdulillah ada jenis dari ujung Aceh hingga ujung Papua, InsyaAllah ada. Ada jenis kalsedon, teratai matahari, sarang tawon yang bentuknya tidak beraturan, serat lalang, spider, panca warna, yaman wulung, dan lain-lain," terangnya.

Ifwan mengatakan, salah satu batu yang paling banyak dicari oleh konsumen ialah batu teratai matahari dari Musi Rawas Utara.

"Yang paling laku itu jenis teratai dari Muratara, apalagi yang kualitas batunya dari lomba tingkat nasional," ujarnya.

Untung konsumennya, Ifwan mengatakan banyak pembeli berasal dari China yang memesan batu miliknya.

"Banyak dari negara China nyari, baru dari Muratara. Kalo di China mahal teratai Muratara ini," ungkapnya.

Namun untuk pembeli lokal sendiri masih sedikit yang membeli batu cincin dari toko Ifwan. Selain itu, karena sudah sedikit peminat membuat harga batu tersebut menjadi jatuh.

"Yang hobi ini masih banyak, ada pasti yang beli cuman sedikit. Harganya juga turun drastis. Sekarang orang nyari batu berkualitas dengan harga yang murah," katanya.

Untuk harga batu milik Ifwan sendiri memiliki bermacam-macam harga sesuai dengan variasi serta kualitas.

"Bervariasi, dari harga Rp 50 ribu sampai yang harga Rp 40 juta ada. Yang mahal itu kalo kualitas kontes tapi yang itu saya punya sedikit karena model kualitas kontes mahal juga biaya produksinya," ungkapnya.

Ifwan berharap agar pemerintah bisa mendukung bisnis satu ini serta masyarakat mau untuk memperkenalkan lagi tren batu akik seperti dahulu.




(dai/dai)


Hide Ads