Malangnya Nasib Bocah di OKI, Penis Putus Disunat Kepala Puskesmas

Round-up

Malangnya Nasib Bocah di OKI, Penis Putus Disunat Kepala Puskesmas

Tim detikSumbagsel - detikSumbagsel
Minggu, 09 Jun 2024 07:30 WIB
Boy showing STOP gesture with his hand. Concept of domestic violence and child abuse. Copy space
Ilustrasi bocah/Foto: Getty Images/iStockphoto/gan chaonan
Palembang -

Bocah di Ogan Komering Ilir (OKI), MH (10) bernasib malang. Penisnya putus saat disunat seorang Kepala Puskesmas berinisial Z.

Dalam informasi yang dihimpun detikSumbagsel, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (12/12/2023), di mana korban disunat pada momen libur sekolah. Praktik sunat tersebut terjadi di Puskesmas tingkat desa, di Kecamatan Mesuji Raya.

Kapolres OKI AKBP Hendrawan Susanto membenarkan peristiwa itu. Lokasinya masuk wilayah hukum Polsek Mesuji Raya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya, kalau kejadiannya memang benar ada," kata Hendra saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Sabtu (8/9/2024).

Kronologi Penis Bocah di OKI Putus

Dalam kabar yang beredar, orang tua korban menyebut kejadian itu bermula saat mereka membawa MH untuk disunat ke Puskesdes di sana. Yang mengkhitan korban yakni Kepala Puskesmas berinisial Z.

ADVERTISEMENT

Nahas, saat sunat menggunakan laser berlangsung, terjadi kesalahan yang dilakukan Z. Sehingga bocah itu kehilangan alat vitalnya.

Penis korban terpotong. Saat akan dijahit, alat kelamin korban sudah tak tersisa. Kemudian sempat dilakukan upaya penyambungan di Puskesdes tersebut, namun gagal.

Sehingga korban dirujuk ke RS di Palembang untuk penanganan lebih lanjut. Tiba di RS sekitar pukul 20.00 WIB, korban mendapat jadwal untuk dioperasi pada Rabu (13/12/2023) sekitar pukul 11.00 WIB.

Usai dioperasi, korban dirawat 11 hari hingga dinyatakan boleh pulang ke rumah. Pihak RS memakaikan kateter atau alat bantu kencing di kelamin korban selama kurang lebih satu bulan, dalam proses penyembuhan.

Korban pun rutin melakukan rawat jalan atau kontrol ke RS di Palembang. Hingga saat ini sudah 5 kali.

Apakah Kasus Ini Dibawa ke Jalur Hukum?

Hendra mengaku belum menerima laporan resmi terkait kejadian itu. Antara korban dan Z juga sudah berkomunikasi.

"Kalau laporan resminya kita belum terima, tapi tetap kita pantau bagaimana perkembangannya. Dari pihak Puskesmas dan keluarga anak itu sepertinya juga sudah ada komunikasi baik dan pertanggungjawaban," kata Hendra

Hendra mengakui Dinkes dan Inspektorat OKI juga sedang mendalami dugaan kelalaian yang dilakukan Z dalam kejadian itu. Sementara untuk proses hukum, polisi juga akan berkoordinasi ke Dinkes, Inspektorat dan keluarga korban untuk tindakan selanjutnya.

"Kita masih berikan ruang ke Inspektorat dan Pemda (Dinkes) untuk melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan (Z). Apakah nanti akan diselesaikan secara hukum atau tidak kita belum dapat menyimpulkan, karena belum ada laporan kerugian baik dari keluarga korban dan pihak-pihak lainnya," tutup Hendra.

Sunat yang Dilakukan Kepala Puskesmas Itu Praktik Pribadi

Dinkes Sumsel mengaku belum mendapat laporan secara detail soal penis bocah berinisial MH (10), yang putus disunat Kepala Puskesmas berinisial Z di Ogan Komering Ilir (OKI).

Kepala Dinkes Sumsel, Trisnawarman mengatakan belum mendapat laporan dari Dinkes OKI secara lengkap. Ia mengetahui kejadian tersebut dari pemberitaan yang beredar.

"Kita belum dapat laporan (lengkap) dari Dinkes OKI," ujar Trisnawarman, Sabtu (8/6/2024).

Ia mengungkapkan insiden yang terjadi tidak diharapkan oleh semua pihak. Namun menurutnya, apa yang dilakukan Kepala Puskesmas itu bukan saat sedang berdinas, melainkan di luar dinas.

"Itu kegiatan pribadi praktik (bukan sedang berdinas)," ungkapnya.




(sun/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads