Penis Bocah Putus Disunat Kepala Puskesmas, Dinkes Sumsel: Praktik Pribadi

Penis Bocah Putus Disunat Kepala Puskesmas, Dinkes Sumsel: Praktik Pribadi

A Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Sabtu, 08 Jun 2024 18:30 WIB
Boy showing STOP gesture with his hand. Concept of domestic violence and child abuse. Copy space
Ilustrasi bocah/Foto: Getty Images/iStockphoto/gan chaonan
Palembang -

Dinkes Sumsel mengaku belum mendapat laporan secara detail soal penis bocah berinisial MH (10), yang putus disunat Kepala Puskesmas berinisial Z di Ogan Komering Ilir (OKI).

Kepala Dinkes Sumsel, Trisnawarman mengatakan belum mendapat laporan dari Dinkes OKI secara lengkap. Ia mengetahui kejadian tersebut dari pemberitaan yang beredar.

"Kita belum dapat laporan (lengkap) dari Dinkes OKI," ujar Trisnawarman, Sabtu (8/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengungkapkan insiden yang terjadi tidak diharapkan oleh semua pihak. Namun menurutnya, apa yang dilakukan Kepala Puskesmas itu bukan saat sedang berdinas, melainkan di luar dinas.

"Itu kegiatan pribadi praktik (bukan sedang berdinas)," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Diberitakan sebelumnya, kabar penis bocah 10 tahun putus saat disunat Kepala Puskesmas menghebohkan warga Ogan Komering Ilir (OKI). Peristiwa itu disebut terjadi di Puskesmas tingkat desa.

Bocah tersebut berinisial MH, warga Kecamatan Mesuji Raya. Dalam informasi yang dihimpun detikSumbagsel, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (12/12/2023), saat korban sedang libur sekolah. Kapolres OKI AKBP Hendrawan Susanto membenarkan peristiwa itu terjadi di wilayah hukum Polsek Mesuji Raya.

"Iya, kalau kejadiannya memang benar ada," kata Hendra saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Sabtu (8/9/2024).

Hendra mengaku belum menerima laporan resmi terkait kejadian itu. Antara korban dan Z juga sudah berkomunikasi.

"Kalau laporan resminya kita belum terima, tapi tetap kita pantau bagaimana perkembangannya. Dari pihak Puskesmas dan keluarga anak itu sepertinya juga sudah ada komunikasi baik dan pertanggungjawaban," kata Hendra.

Hendra mengakui Dinkes dan Inspektorat OKI juga sedang mendalami dugaan kelalaian yang dilakukan Z dalam kejadian itu. Sementara untuk proses hukum, polisi juga akan berkoordinasi ke Dinkes, Inspektorat dan keluarga korban untuk tindakan selanjutnya.

"Kita masih berikan ruang ke Inspektorat dan Pemda (Dinkes) untuk melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan (Z). Apakah nanti akan diselesaikan secara hukum atau tidak kita belum dapat menyimpulkan, karena belum ada laporan kerugian baik dari keluarga korban dan pihak-pihak lainnya," tutup Hendra.




(sun/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads