Video dugaan perselingkuhan Sekretaris Daerah (Sekda) Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, Apriyadi Mahmud dengan seorang wanita di kamar hotel kembali heboh. Lantas apa kata Apriyadi?
Video itu diduga dijadikan bahan oleh lawan politik Apriyadi untuk menjegal dirinya maju di pesta demokrasi Muba. Bahkan, massa yang mengatasnamakan Forum Masyarakat Peduli Moralitas unjuk rasa di Kantor DPP Golkar dan DPP PKS di Jakarta pada Jumat (7/6/2024).
Massa yang menyebut diri berasal dari Kota Palembang dan Sekayu Muba menyampaikan penolakan pencalonan Apriyadi di Pilkada Muba. Mereka menilai Apriyadi cacat moral hingga terlibat skandal perselingkuhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apriyadi yang dikonfirmasi terkait hal itu menjawab santai. Dia menyebut massa yang berunjuk rasa di Jakarta hanya orang-orang bayaran yang ingin membunuh karakternya lantaran maju di Pilkada Muba.
"Mereka itu adalah massa bayaran yang sengaja untuk membunuh karakter saya, semuanya terkait dengan Pilkada Muba 2024," ujar Apriyadi saat dikonfirmasi.
Kata Apriyadi, apa yang dilontarkan para pengunjuk rasa terkait dengan isu kasus 2015, dia enggan menjelaskan, namun dia menganggap hal itu sudah selesai. Dia dan keluarga saat ini dalam keadaan rukun dan damai.
"Terkait dengan isu yang mereka lontarkan itu adalah kasus tahun 2015 dan sudah saya anggap selesai, dan kami sekeluarga sekarang dalam keadaan rukun dan damai," jelas mantan Pj Bupati Muba 2022-2024 ini.
Namun, dia menyangkakan perbuatan itu dilakukan oleh seseorang yang zolim yang menggunakan segala cara untuk menjatuhkan dirinya. Padahal, lanjutnya, pihak yang ada di balik layar tersebut punya permasalahan yang lebih serius dan tersandung permasalahan hukum.
"Ini perbuatan orang yang zolim. Menggunakan segala cara untuk menjatuhkan orang. Padahal mereka itu lebih parah. Mantan narapidana korupsi mau jadi bupati," ungkap Apriyadi enggan menyebutkan nama pihak terkait.
Saat ditanya upaya hukum yang akam dilakukan terkait isu tersebut, dia belum mau berkomentar. Soal persiapan ikut Pilkada Muba, Apriyadi mengaku masih menunggu dukungan parpol. Dia optimis sejumlah parpol akan memberi keputusan kepada dirinya.
"Kalau soal dukungan parpol bismilah saja, saya serahkan semua keputusan pada Parpol," ujarnya.
Terkait Parpol mana saja yang sudah beri dukungan, Apriyadi masih belum mau berkomentar. Namun, dirinya sudah mendaftar ke sejumlah parpol untuk diusung di Pilkada Muba. Di antaranya PDIP, PAN, PKB, Golkar dan sebagainya.
(csb/csb)