8 Keutamaan Bulan Dzulhijjah Lengkap dengan Amalannya

8 Keutamaan Bulan Dzulhijjah Lengkap dengan Amalannya

Melati Putri Arsika - detikSumbagsel
Sabtu, 08 Jun 2024 04:00 WIB
Portrait of young Muslim woman making dua. Arabian girl wearing abaya keeps hands in praying gesture. Representing worship to God and Ramadan Kareem concept
Ilustrasi amalan (Foto: Getty Images/iStockphoto/.shock)
Palembang -

Bulan Dzulhijjah merupakan bulan ke-12 atau terakhir dalam penanggalan Hijriah. Pada bulan ini terdapat sejumlah keutamaan dan amalan yang bisa dikerjakan untuk meraih kebaikan serta pahala dari Allah SWT.

Sejumlah keutamaan bulan Dzulhijjah memiliki arti penting bagi umat Islam. Salah satunya, pelaksanaan ibadah Haji yang dilakukan pada 10 Dzulhijjah. Umat Islam yang menjalankan Haji akan melakukan wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Sementara yang tidak berhaji, disunahkan puasa Arafah.

Umat Islam juga merayakan Idul Adha atau Hari Raya Kurban pada bulan Dzulhijjah. Berikut detikSumbagsel sajikan rangkuman keutamaan bulan Dzulhijjah lengkap dengan amalannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arti Bulan Dzulhijjah dan Haji

Dzulhijjah atau Zulhijah diambil dari dua kata yakni dzu yang berarti pemilik dan al-hijjah bermakna haji. Secara bahasa, Dzulhijjah merupakan pemilih haji atau disebut bulan haji.

Menurut bahasa, haji adalah berkunjung ke tempat yang agung atau dikenal dengan ziarah. Sementara dalam istilah, haji adalah berziarah ke tempat tertentu pada waktu yang ditentukan untuk melakukan amalan-amalan dengan niat ibadah.

ADVERTISEMENT

Haji termasuk rukun Islam kelima yang dilakukan untuk berziarah atau melakukan tapak tilas ke lokasi bersejarah dalam kisah perjuangan Nabi Ibrahim AS dan keluarganya. Tempat tersebut meliputi, Ka'bah, Mas'a (tempat sai), Arafah, Musdalifah, dan Mina

Keutamaan Bulan Dzulhijjah

1. Allah Mencintai 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

Dilansir situs zakat.or, 10 hari pertama bulan Dzulhijjah adalah momen yang dicintai Allah SWT. Hal ini menjadi keutamaan yang tercantum pada Surat Al-Fajr ayat 1 dan 2. Berikut ini bunyinya:

ΩˆΩŽΨ§Ω„Ϋ‘ΩΩŽΨ¬Ϋ‘Ψ±ΩΫ™ ΩˆΩŽΩ„ΩŽΩŠΩŽΨ§Ω„Ω ΨΉΩŽΨ΄Ϋ‘Ψ±ΩΫ™

Artinya: "Demi fajar dan malam yang sepuluh," (Al-Fajr: 1-2).

Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa malam ke-10 Dzulhijjah merupakan malam yang dicintai Allah SWT. Umat Islam dianjurkan untuk berpuasa, membaca Al-Qur'an, salat sunah dan bersedekah.

2. Bulan Haji

Seperti dijelaskan sebelumnya, bulan Dzulhijjah tidak bisa dilepaskan dengan haji. Pada bulan ini Allah SWT mengundang umat Islam untuk datang ke baitullah dalam rangka menunaikan ibadah haji.

3. Bulan Haram untuk Berperang

Keutamaan berikutnya adalah larangan untuk melakukan perang. Allah memuliakan bulan ini sehingga peperangan diharamkan. Hal ini tertulis dalam Surat At-Taubah ayat 36 yang berbunyi:

"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas. Dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah ketetapan agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa, " (QS. At-Taubah: 36).

Ayat di atas menegaskan bahwa umat Islam dilarang menganiaya diri sendiri salah satunya dengan berperang. Karena bulan ini mulia bagi Allah, maka umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ketakwaan dengan cara ibadah.

4. Waktu Siang Lebih Utama

Jika bulan Ramadan lebih utama saat malam, keutamaan Dzulhijjah terletak saat siang hari. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut ini:

"Seorang bertanya: yang manakah lebih afdal sepuluh terakhir di bulan Ramadan atau awal bulan Dzulhijjah? Imam Ibnu Qayim RA berkata: jika dilihat pada waktu malamnya, maka sepuluh terakhir Ramadan lebih utama dan jika dilihat waktu siangnya, maka sepuluh waktu bulan Dzulhijjah lebih utama," (Lihat Zaadul Ma'ad 1:57).

5. Islam Disempurnakan Allah pada Bulan Dzulhijjah

Dalam Surat Al-Maidah ayat 3 Allah berfirman:

"Pada hari ini telah aku sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan telah aku sempurnakan nikmatku atas kalian. Dan aku telah meridhai Islam itu agama bagi kalian," (QS. Al-Maidah:3).

Ulama sepakat bahwa ayat tersebut turun di bulan Dzulhijjah ketika haji wada di Arafah. Hal ini susuai dengan atsar Umar bin Khattab RA ketia seorang ulama Yahudi berkata: "Wahai amirul mu'minin, tahukah engkau satu ayat dalam kitab suci kalian yang kalian baca. Jika seandainya ayat itu turun kepada kami maka kami akan jadikan hari turunnya ayat tersebut sebagai hari raya. Umar berkata, ayat apakah itu? Yahudi itu membacakan ayat tersebut, alyauma akmaltu lakum. Umar pun berkata, sesungguhnya kami telah mengetahui dimana dan kapan ayat itu turun. Ayat itu turun pada saat Nabi sedang berada di padang Arafah di hari Jumat," (HR. Bukhari).

6. Puasa Arafah Adalah Kekhususan Umat Islam

Pada bulan ke-12 ini terdapat sebuah hari yang begitu agung yakni hari Arafah. Pada hari itu disunahkan bagi yang tidak sedang melaksanakan haji untuk melakukan puasa. Puasa Arafah dapat menggugurkan dosa-dosa selama dua tahun.

Pahala puasa yang dijalankan lebih afdal dari puasa Asyura atau 10 Muharram. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

"Puasa Asyura dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu, dan puasa Arafah itu dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, setahun yang lalu dan setahun yang akan datang," (HR. An-Nasa'i disahihkan oleh Syaikh Albani).

7. Penyembelihan Hewan Kurban

Bulan Dzulhijjah ditetapkan sebagai waktu pelaksanaan penyembelihan hewan kurban. Bahkan disebut darah hewan kurban ditumpahkan terbanyak pada bulan ini. Seperti dijelaskan dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda:

"Sebaik-baiknya pelaksanaan haji adalah yang paling banyak bertalbiyah dan yang paling banyak menyembelih hewan sebagai hadiah untuk fuqara Makkah," (HR. Abu Ya'la, An-Nasa'i, Al-Hakim dan Al-Baihaqi. Syaikh Al-Albani menilai hadis ini hasan).

8. Bulan Muktamar Umat Islam di Dunia

Pada hari Arafah, umat Islam di seluruh penjuru dunia melaksanakan ibadah haji. Mereka berkumpul di padang Arafah untuk melakukan prosesi puncak pelaksanaan manasik haji yakni wukuf. Rasulullah SAW bersabda:

"Haji itu (wukuf) di Arafah," (HR. Al-Jama'ah).

Amalan Sunnah Bulan Dzulhijjah

Dikutip buku Memburu Syurga di Bulan Istimewa, amalan sunah bulan Dzulhijjah terdiri dari puasa arafah hingga salat Idul Adha. Simak rincian lengkapnya berikut ini:

1. Puasa Arafah

Nabi Muhammad SAW selalu menjalankan puasa arafah pada bulan Dzulhijjah. Ada dua hadis riwayat Imam Muslim yang menjelaskan tentang keutamaan puasa arafah dapat dihapuskan dosa-dosa. Seperti ini bunyinya:

"Aku berharap atas Allah dengannya akan menghapuskan dosa tahun sebelumnya dan tahun sesudahnya," (HR. Muslim).

"Puasa hari arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang. Dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharam) menghapuskan dosa setahun yang lepas," (HR. Muslim).

Pelaksanaan puasa arafah bersamaan dengan jemaah haji yang melakukan wukuf di padang Arafah. Wukuf merupakan salah satu rukun haji untuk mengingat Nabi Adam dan Hawa ketika diturunkan ke bumi dari surga. Mereka dipisahkan selama 40 tahun dan bertemu kembali. Padang Arafah inilah yang menjadi lokasi pertemuan Adam dan Hawa serta menjadi tempat yang sakral bagi umat Islam.

2. Puasa Tarwiyah

Selain puasa arafah, amalan lainnya adalah puasa tarwiyah yang dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah. Ulama hadis menyatakan hadis tentang tarwiyah ini lemah atau daif. Namun kebanyakan dari mereka memperbolehkan mengamalkan hadis yang daif dengan tujuan fadlailul a'mal atau untuk memperoleh keutamaan amal yang baik. Asalkan hadisnya tidak berkaitan dengan masalah akidah dan hukum.

3. Ibadah Kurban

Ibadah kurban merupakan suatu perwujudan rasa syukur sekaligus mendekatkan diri kepada Allah SWT. Syiar keteguhan dari keluarga Nabi Ibrahim menjadi simbol kepedulian sosial. Pelaksanaan penyembelihan kurban berlangsung setelah salat Idul Adha hingga siang hari.

4. Meningkatkan Amal Saleh

Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk memperbanyak amal kebaikan pada bulan Dzulhijjah. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut ini:

"Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah SWT dari pada perbuatan baik yang dilakukan pada 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah! Walaupun jihad di jalan Allah? Sabda Rasulullah: walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selama-lamanya alias syahid," (HR. Bukhari).

5. Perbanyak Zikir, Takbir, Tahmid dan Tahlil

Dianjurkan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah memperbanyak mengucapkan kalimat thayyibah yakni takbir (Allahu Akbar), tahmid (Alhamdulillah) dan tahlil (laa ilaha ilallah). Anjuran ini dijelaskan dalam hadis Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Tidak ada amal yang dilakukan di hari yang lebih agung dan dicintai Allah melebihi amal yang dilakukan pada tanggal 1-10 Dzulhijjah. Oleh karena itu, perbanyaklah membaca tahlil, takbir dan tahmid pada hari itu," (HR. Ahmad).

6. Melaksanakan Salat Idul Adha

Selain daripada itu, amalan utama di bulan Dzulhijjah adalah melaksanakan salat Idul Adha. Pelaksanaannya sama seperti salat Idul Fitri namun berbeda pada jumlah tabir saja. Rasulullah SAW bersabda:

"Dari Anas bin Malik RA, beliau mengatakan bahwa ketika Nabi SAW tiba di Madinah, masyarakat setempat memiliki dua hari yang mereka rayakan dengan bermain. Kemudian Nabi bertanya: dua hari apakah ini? Mereka menjawab, kami merayakannya dengan bermain di dua hari ini ketika zaman jahiliyah. Kemudian Nabi SAW bersabda: sesungguhnya Allah telah memberikan ganti kepada kalian dengan dua hari yang lebih baik yakni Idul Fitri dan Idul Adha," (HR. An-Nasa'i, Abu Dawud dan Ahmad).

7. Mandi Sebelum Idul Adha

Sebelum melaksanakan Idul Adha, dianjurkan untuk mandi terlebih dahulu. Umat Islam wajib membersihkan diri dan pakaian dari debu, kotoran serta najis. Hal ini bertujuan supaya ibadah yang dilakukan dalam keadaan suci dan mudah diterima Allah SWT.

"Seorang lelaki bertanya kepada Ali RA tentang mandi, ia menjawab: mandilah setiap hari jika engkau mau. Lelaki itu berkata, bukan itu, tetapi mandi yang benar-benar mandi. Ali menjawab: mandi di hari Jumat, Idul Fitri, Idul Adha dan hari Arafah," (HR. Al-Baihaqi).

8. Tidak Makan Sebelum Salat Id

Dalam hadis dijelaskan bahwa Nabi SAW tidak makan apapun pada hari Idul Adha hingga selesai pelaksanaan salat. Berikut ini bunyinya:

"Nabi SAW biasanya tidak keluar pada hari Idul Fitri hingga makan terlebih dahulu, Dan tidak makan pada hari Idul Adha hingga beliau kembali dari salat," (HR. Ibnu Majah).

Kemudian dijelaskan juga dalam hadis Ibnu Qudamah sebagai berikut:

"Iman Ahmad berkata: Saat Idul Adha dianjurkan tidak makan hingga kembali dan memakan hasil sembelihan kurban. Karena Nabi SAW makan dari hasil sembelihan kurban. Jika seseorang tidak memiliki kurban atau tidak berkurban, maka tidak masalah jika ia makan terlebih dahulu sebelum salat id," (Al-Mughni 2:228).

Berdasarkan penjelasan Imam Ahmad yang bersumber pada Ibnu Qudamah bahwa sunah tidak makan sebelum salat Idul Adha berlaku hanya untuk orang yang memiliki kurban supaya bisa makan hasil sembelihannya. Namun jika tidak memiliki kurban maka tidak berlaku. Wallahu a'lam.

Itulah penjelasan mengenai keutamaan bulan Dzulhijjah beserta rangkaian amalan yang dapat dilaksanakan umat Islam. Selamat menyambut bulan Dzulhijjah!




(csb/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads