Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di wilayah Sumatera Selatan. TMC dilakukan agar hujan tidak turun di wilayah yang rawan banjir dan longsor di daerah tersebut.
"Iya agar hujan bisa beralih ke wilayah lain, tidak di lokasi yang rawan banjir dan longsor," ujar Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana saat dikonfirmasi, Senin (3/6/2024).
Ia menyebut, TMC bisa dilakukan sebagai antisipasi bencana banjir dan longsor. Setidaknya, hujan bisa merata di berbagai wilayah Sumsel. TMC itu dilakukan sesuai arahan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto saat meninjau lokasi terdampak banjir di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selasa (28/5) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menambahkan, TMC dilakukan untuk penanganan darurat bencana banjir dan longsor yang kerap terjadi di sejumlah wilayah di Sumsel.
"TMC telah dilakukan 3 sorti dengan menyemai 3 ton NaCl sejak 30 Mei-1 Juni," ujarnya.
Baca juga: Cuaca di Sumsel Terasa Panas, Ini Kata BMKG |
Posko TMC juga telah didirikan di Pangkalan Udara Sri Mulyono Palembang. Dia merincikan, wilayah yang telah disemai pada sorti 1 atau Jumat (31/5) dilakukan di sekitar wilayah Ogan Komering Ilir (OKI) dan Kabupaten Ogan Ilir (OI).
Untuk sorti 2 atau Sabtu (1/6) pagi penyemaian dilakukan di Banyuasin dan Musi Banyuasin. Selanjutya pada sorti 3 atau Sabtu (1/6) siang, TMC dilakukan kembali di OKI dan OI.
"Tim operasi TMC hari masih berada di lokasi untuk mempersiapkan penyemaian di beberapa lokasi yang berpotensi terjadinya turun hujan, sesuai dengan pantauan satelit cuaca," jelasnya.
Rencananya operasi TMC ini akan dilakukan hingga Senin (3/6), namun jika diperlukan kembali maka operasi dapat diperpanjang sesuai kebutuhan di lapangan.
(dai/dai)