4 Arahan Kepala BNPB Letjen Suharyanto Atasi Banjir di OKU

Sumatera Selatan

4 Arahan Kepala BNPB Letjen Suharyanto Atasi Banjir di OKU

Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Rabu, 29 Mei 2024 12:40 WIB
Kepala BNPB Letjen Suharyanto saat kunjungan ke lokasi banjir di OKU
Kepala BNPB Letjen Suharyanto saat kunjungan ke lokasi banjir di OKU (Foto: Dok BNPB)
Ogan Komering Ulu -

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Suharyanto menekankan 4 langkah penanganan banjir dan longsor di tiga wilayah Sumsel. Ketiga daerah yang mengalami banjir dan longsor yakni di Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Selatan dan Muara Enim beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, Suharyanto telah meninjau lokasi terdampak banjir di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, OKU, Selasa (28/5). Setelah melakukan peninjauan, Kepala BNPB kemudian memimpin Rakor penanganan darurat bencana banjir dan longsor di Pendopo Rumah Dinas Bupati OKU. Hadir seluruh unsur Forkopimda Sumsel dan wilayah terdampak banjir.

Ia menjelaskan, langkah pertama adalah pengkajian lebih dalam penyebab banjir yang terjadi di bagian hulu Sungai Ogan. Sebab lazimnya banjir karena aliran sungai seringkali terjadi di bagian hilir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu, Kepala BNPB akan berkoordinasi dengan instansi terkait yaitu Kementerian PUPR dan Kementerian ESDM serta BMKG guna melakukan kajian terhadap hal tersebut.

"Dengan adanya banjir di hulu kita sepakat buat tim gabungan, saya juga akan koordinasi untuk melihat sebetulnya ada apa di atas itu sehingga terjadi banjir. Apakah ada penyumbatan atau kerusakan lingkungan, ini yang harus kita lakukan," ujar usai memimpin Rakor.

ADVERTISEMENT

Seiring dengan langkah tersebut, pihaknya mendorong seluruh unsur Pemda untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat menyusul potensi cuaca ekstrem yang masih menyelimuti wilayah Sumatera Selatan, khususnya di OKU.

"Kita juga akan coba lakukan TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) bersama BMKG kalau ternyata curah hujannya ekstrem kita lakukan TMC supaya kalau hujan pun tidak terjadi banjir dan kalau terjadi hujan masyarakat di sepanjang sungai harus mengungsi ke tempat yang lebih aman," jelasnya.

Langkah berikutnya, lanjutnya, dia menyoroti pemenuhan hak dasar para korban terdampak banjir yang harus segera diberikan. Terutama para keluarga korban jiwa yang meninggal dunia dan warga yang masih mengungsi mandiri di rumah keluarganya.

"Kedua, terkait orang yang terdampak. Ini ada korban jiwa, terkait hak kepada para ahli waris untuk dipenuhi dan kami mendapat laporan masih ada yang mengungsi di rumah saudaranya yang masih membutuhkan, maka logistiknya harus dipenuhi jangan sampai pascabencana mereka menderita," terangnya.

Ketiga, berkaitan dengan pemulihan infrastruktur. Pemda didorong melakukan percepatan dalam pendataan rumah warga yang mengalami rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan serta fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) yang rusak.

"Ini kan ada rumah yang hanyut, rusak berat, sedang, dan ringan ini ada mekanismenya apakah relokasi atau diperbaiki. Ini segera di data dan prioritaskan yang betul-betul menyentuh kehidupan masyarakat. Misalnya ada jembatan yang rusak dan harus segera diperbaiki," tambahnya.

Terakhir katanya, pemerintah mulai menyiapkan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah terdampak.

"Setelah kondisi mulai normal, mulai disiapkan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi karena ada akses hibah rehab dan rekon untuk membangun dan memperbaiki infrastruktur sebagai upaya pencegahan agar di waktu mendatang kejadian ini tidak terulang lagi," ungkapnya.

Di lokasi itu, BNPB juga menyerahkan dukungan dana siap pakai (DSP) ke Pemkab OKU Rp 250 juta, Pemkab OKU Selatan 250 juta dan Pemkab Muara Enim Rp 200 juta. Dukungan logistik peralatan penanganan darurat juga diberikan untuk Kodim 0403/OKU dan Polres OKU.

Pihaknya juga menyerahkan dukungan logistik dan peralatan berupa makanan siap saji, sembako, hygiene kit, family kit, selimut dan matras. Masing-masing sebanyak 300 paket/lembar. Kemudian kasur lipat 100 unit, velbed 50 unit, tenda keluarga 30 unit, tenda pengungsi 2 unit, perahu karet dan mesin 1 unit, genset 2 unit, light tower 2 unit, penjernih air portabel 10 unit, pompa alkon 5 unit dan pompa apung 5 unit.




(mud/mud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads