Prasasti Palas Pasemah merupakan salah satu peninggalan sejarah dari Kerajaan Sriwijaya. Prasasti ini berbentuk batu yang bertuliskan dengan tulisan aksara pallawa dan bahasa melayu kuno.
Dilansir situs Universitas Stekom, Prasasti ini sudah ada sejak abad ke-7 M. yang di mana hal ini bisa dilihat dari jenis aksara yang digunakan. Isi dari prasasti ini yaitu menceritakan tentang kutukan untuk orang yang tidak patuh kepada Sriwijaya.
Lantas bagaimana sejarah, isi dan lokasi dari prasasti ini? Berikut detikSumbagsel rangkum ulasannya. Simak yuk!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Prasasti Palas Pasemah
Masih pada situs yang sama, batu prasasti ini ditemukan pada 5 April 1956 oleh warga sekitar. Setelah hal itu maka peninggalan bersejarah ini dilaporkan kepada pihak berwenang untuk menindak lanjuti dan mencari tahu tentang prasasti ini. Beberapa tahun kemudian pada 1979 didatangkanlah seorang ahli benda bersejarah untuk menginvestigasi tentang penemuan tersebut.
Setelah ditelusuri dari tulisan yang terdapat di atas batu tersebut prasasti ini merupakan peninggalan kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7 hingga 13 M. Di mana pada abad tersebut adalah masa kejayaan dari kerajaan Sriwijaya.
Isi Prasasti Palas Pasemah
Dikutip dari artikel "An Old Malay Inscription of Sriwijaya at Palas Pasemah (South Lampung). Karya Boechari, isi dari prasasti Palas Pasemah memuat 13 baris yang bertuliskan tulisan aksara pallawa. Adapun isi dari tulisan tersebut ialah berikut isi dan terjemahannya.
1.Siddha kita hamwn wari awai. Kandra kayet ni pai hu[mpa an];
2.nahuma ulu lawan tandrun luah maka matai tandrun luah wi[nunu paiihumapa];
3.anhankairu muah. Kayet nihumpa unai tunai. Unmeteng[bahkti ni ulun];
4.haraki unai tunai. Kita sawanakta dewata maharddhika san nidhana mangra[ksa yang kedatuan];
5.di sriwijaya. [kita tui tandrun luah wanakata dewata mula yang parsumpaha[n pawaris. kada];
6.ci urang di dalangna bhumi ajnana kadatuanku ini parawis. Drohaka wanu [n. samawuddhi la];
7.wan drohaka. Manujari drohaka. Niujari drohaka. tahu din drohaka [Tida ya marpadah];
8.tida ya bhakti tatwa arjjawa di yaku dnan di yang nigalar kku sanyasa datua niwunuh ya su [mpah ni];
9.Suruh tapik mulang parwwa [dnan da] tu sriwijaya talu muah ya dnan gotra santanana. Tathapi sa [wana];
10.kna yang wuatna jahat maka lanit urang maka sakit maka gila mantraganda wisaprayoga upuh tua ta [mwal sa];
11.ramwat kasihan wasikarana ityewarnadi janan muwah ya siddha pulang ka ya muwah yang dosana wu [a];
12.tna jahat inan. Ini grang kadaci ya bhakti tatwa arjjwa di yaku dnan di yang nigalarkku sanyasa datua santi muah;
13.wuattana dnan gotra santanana smarddha swastha niroga niru padrawa subhiksa muah yang wanuana parawis.
1-4 ............. 1 Engkau, semua dewa perkasa bersama-sama, yang melindungi
[kerajaan]
5.Sriwijaya. Engkau juga, tandrun lual], dan semua dewa yang ada
akar4 rumus kutukan ini. [Jika]
6. Ada orang-orang di seluruh wilayah yang tunduk pada kerajaanku
yang memberontak, [bersekongkol dengan]
7. pemberontak, berbicara dengan pemberontak, mendengarkan pemberontak, mengenal pemberontak,
[yang tidak hormat dan]
8. tidak tunduk dan setia kepada saya dan kepada orang yang disayangi
saya dengan tuduhan itu, (orang-orang tersebut) dibunuh oleh [the kutukan]
9. dan agar di tata pemerintahan Kerajaan Sriwijaya
untuk menghancurkan mereka, dan agar mereka dihajar bersama-sama dengan mereka
klan dan keluarga. Selanjutnya, {semua]
10. orang-orang yang berkelakuan buruk, (seperti orang-orang yang) berbuat
orang menghilang, membuat orang sakit, membuat orang gila,
menggunakan rumus-rumus ajaib, meracuni orang dengan upas dan tuba,
dengan racun yang berasal dari rami dan segala macamnya
11. tanaman merambat, yang memberikan filtre, menyihir orang dengan perantara nya
mantra-mantra, dan lain-lain, baik yang menghilangkan keberuntungan, dan bisa saja jatuh
ke dalam dosa manusia
12. yang berkelakuan buruk. Namun jika mereka penurut dan setia
kepada saya dan kepada mereka yang saya investasikan dengan tuduhan a
datu, semoga ada berkah
13. pada perusahaan-perusahaan mereka, pada kaum dan keluarga mereka. Dan
agar kesuksesan, kesejahteraan, kesehatan, keamanan dan kelimpahan dianugerahkan
di seluruh negara mereka.
Lokasi Prasasti Palas Pasemah
Prasasti Palas Pasemah berlokasi di Desa Palas Pasemah, Kecamatan Palas , Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Bandar Lampung.
Demikianlah rangkuman dan ulasan tentang Prasasti Palas Pasemah sejarah, isi tulisan dan lokasinya. Semoga bermanfaat ya!
Artikel ini ditulis oleh Zindi Marcella, peserta program magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(csb/csb)