Tamansari di Pangkalpinang, Cagar Budaya Nasional yang Wajib Dikunjungi

Bangka Belitung

Tamansari di Pangkalpinang, Cagar Budaya Nasional yang Wajib Dikunjungi

Amir Yusuf - detikSumbagsel
Sabtu, 01 Jun 2024 07:00 WIB
Tamansari atau Wihelmina Park di Pangkalpinang
Foto: Tamansari atau Wihelmina Park di Pangkalpinang (Dok. Dinas Pariwisata Kota Pangkalpinang)
Pangkalpinang -

Tamansari atau dikenal juga dengan Wilhelmina Park merupakan sebuah taman yang berada di Kota Pangkalpinang. Pada tahun 2010, Tamansari ditetapkan sebagai salah satu situs cagar budaya nasional.

Dilansir Dinas Pariwisata Kota Pangkalpinang, Tamansari dirancang oleh Van Ben Benzenhom, yang merupakan fasilitas pendukung dari Rumah Residen yang berfungsi sebagai taman, tempat berolahraga ringan, konservasi tanaman, dan tempat berangin-angin.

Ingin mengetahui lebih lengkap mengenai sejarah Tamansari? Berikut detikSumbagsel berikan penjelasannya lengkap dengan lokasi beserta daya tariknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Tamansari

Dikutip Universitas Stekom, Tamansari atau Wilhelmina Park merupakan sebuah taman yang dirancang oleh arsitek bernama Van Ben Benzenhorn, dan difungsikan sebagai fasilitas pendukung Rumah Residen, yang terletak di sebelah barat Rumah Residen. Saat ini, area Tamansari memiliki luas 3.780 meter persegi.

Selain itu, di Tamansari juga dibangun tugu berbentuk miniatur Monumen Nasional (Monas). Pada bagian tengah taman, terdapat prasasti berwarna putih yang bercerita tentang surat kuasa kembalinya Republik Indonesia yang diserahkan Ir Soekarno kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX pada Juni 1949.

ADVERTISEMENT

Dilansir Dinas Pariwisata Kota Pangkalpinang, pada bulan Agustus tahun 1949 dibangun tugu Pergerakan Kemerdekaan di Tamansari yang diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Drs. Mohammad Hatta, dengan cara membuka selubung kain pada tugu.

Bentuk tugu Pergerakan Kemerdekaan dibangun dengan arsitektur yang menarik dan unik, pada bagian bawah berbentuk punden berundak-undak berbentuk segi delapan dengan undakan sebanyak 17 undakan, memiliki makna tanggal 17 saat diresmikannya tugu ini. Undak-undak bersegi delapan diartikan sebagai bulan delapan atau bulan Agustus ketika diresmikannya tugu tersebut. Jumlah undakkan apabila dikalikan panjangnya tiap-tiap lingkar persegi delapan akan berjumlah 49 meter, mengartikan tahun dibuatnya tugu yaitu tahun 1949.

Pada bagian tengah memiliki bentuk Yoni sedangkan bagian atas berbentuk Lingga dengan ukuran yang simetris sehingga tampak serasi. Tinggi keseluruhan mulai dari undak terbawah hingga puncak lingga setinggi 7,65 meter, terdiri dari undak dan yoni 1,65 meter serta tinggi lingga 4,35 meter dan luas area tugu 168 meter persegi.

Nama Wilhelmina Park diubah menjadi Tamansari setelah kemerdekaan bersamaan dengan perubahan nama jalan Merdeka (residen straat). Sesuai dengan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor: PM.13/PW.007/MKP/2010, tanggal 8 Januari 2010 Tamansari (Wilhelmina Park) ditetapkan sebagai salah satu Cagar Budaya Kota Pangkalpinang.

Daya Tarik Tamansari

Masih dari sumber yang sama, di Tamansari juga terdapat beberapa monumen sejarah yang menjadi daya tarik dari wisata ini, hal tersebut berkaitan dengan kota Pangkalpinang dan diabadikan melalui monumen-monumen di Tamansari. Diantaranya sebagai berikut.

• Monumen yang menceritakan tentang nilai strategis Pangkalpinang di Pulau Bangka. Ibu kota Keresidenan Bangka dipindahkan dari Muntok di Bangka Barat ke Pangkal Pinang tahun 1913. Proses pemindahan tersebut menjadi pemisahan administrasi pemerintahan kolonial dengan pengelolaan pertambangan melalui pendirian organisasi Banka Tin Winning Bedryf (BTW).

• Monumen tentang perjuangan Depati Amir yang dinilai Belanda sebagai pejuang tangguh dan berbahaya. Depati Amir lahir pada tahun 1805 masehi merupakan putra sulung Depati Bahrin yang pada tahun 1830 dipercaya jadi "depati" atau pejabat setingkat bupati di Bangka.

• Monumen yang menceritakan perjuangan Bung Hatta ketika diasingkan pada 22 Desember 1948.

• Monumen "Pangkal Pinang, Pangkal Kemenangan" dengan keluarnya persetujuan Belanda tentang kembalinya Pemerintahan RI ke Yogyakarta melalui Perjanjian Roem Royen.

• Monumen Konferensi Pangkal Pinang di Panti Wangka sering disebut "Societet Concordia" atau "de Harmonia" pada 1-12 Oktober 1946. Konferensi tersebut merupakan kelanjutan dari Konferensi Federal di Malino, Sulawesi Selatan yang dilaksanakan pada 15-25 Juli 1946.

Dikutip detikNews, di Tamansari juga dilengkapi dengan Galeri Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dan Pusat Informasi Pariwisata yang menyediakan berbagai oleh-oleh khas Pangkalpinang serta pada waktu tertentu terdapat pertunjukan seni di lokasi tersebut.

Lokasi Tamansari

Dilansir Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Tamansari atau Wilhelmina Park secara administratif berlokasi di Jalan Merdeka, Kecamatan Taman Sari, Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Itulah dia penjelasan mengenai sejarah Tamansari atau Wilhelmina Park, beserta penjelasan mengenai daya tarik dan lokasinya. Selamat berkunjung ya detikers!

Artikel ini ditulis oleh Amir Yusuf, peserta program Magang Merdeka Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads