Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan mendapat dukungan Kementerian Pertanian dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk optimalisasi lahan (Opla) sawah seluas 65 ribu hektare. Opla itu akan menambah kapasitas produksi padi di OKI dalam beberapa tahun ke depan.
Opla itu juga akan memperkuat OKI sebagai penopang lumbung pangan, tak hanya di Sumsel, tapi juga secara nasional. Pj Bupati OKI, Asmar Wijaya mengatakan, akan terus mendorong produksi pertanian di wilayahnya.
"Ada 65 ribu hektare sawah yang akan kita optimalisasi. Khusus di Desa Sibur ada 900 hektare yang sudah tahap pengerjaan. Jadi nanti yang tanam 1 kali bisa 2 kali setahun yang sudah 2 kali bisa 3 kali," ujar Asmar saat panen raya di lahan pasang surut Dusun Dewa Sibur, Desa Sungai Sibur Kecamatan Sungai Menang, Rabu (29/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, optimalisasi lahan di Sungai Sibur telah mencapai 2.500 hektare. Naik signifikan usai dibuka 2011 lalu yang hanya 1.600 hektare. Areal panen raya ini mendapat program Opla seluas 900 hektare.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura OKI, Sahrul mengatakan, Opla rawa dan pasang surut di OKI dimulai dengan tata kelola air efisien dan perbaikan infrastruktur irigasi.
"Sehingga pada saat musim hujan, kondisi lahan tidak lagi terendam lama agar lahan bisa dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian, sementara di musim kemarau masih ada cadangan air," ujarnya.
Menurutnya Opla di OKI diawali proses survey identifikasi desain (SID) lahan Rawa. SID bertujuan untuk mengidentifikasi calon petani dan lokasi kegiatan hingga menyusun desain dan rencana infrastruktur lahan pertanian rawa dan pasang surut.
"Proses ini telah selesai dilakukan semua, hingga saat ini telah dilaksanakan implementasi dari SID itu berupa normalisasi saluran serta pembangunan tanggul," ungkapnya.
Opla yang dicanangkan Kementan merupakan salah satu langkah strategis mengantisipasi kekurangan lahan untuk produksi padi.
"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dan produktifitas lahan sawah melalui penyediaan sarana produksi berupa pupuk dan bantuan pengolahan tanah," jelasnya.
(dai/dai)