Sejumlah pedagang hewan kurban di Kota Palembang mulai mempersiapkan hewan kurban menjelang Idul Adha. Tak hanya itu, pedagang hewan kurban juga menjaga kualitas hewan kurban.
Mereka memastikan hewan kurban yang dijual sehat dan jauh dari penyakit ngorok. Salah seorang pedagang hewan kurban di Palembang, Rujito mengatakan para pedagang sapi kompak memprioritaskan kesehatan hewan menjelang hari raya Idul Adha 2024.
Mereka menjamin tidak ada hewan yang terkena virus ngorok. Sebab sudah diantisipasi melalui vaksin oleh dinas kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita mempunyai grup pedagang sapi di Palembang. Kita kompak untuk memperhatikan kesehatan hewan kurban dan memastikan tidak menjual hewan kurban yang terpapar virus ngorok," kata Rujito kepada detikSumbagsel, Kamis (30/5/2024).
Rujito juga menjelaskan pedagang tidak berani mengambil hewan kurban dari daerah yang pernah terpapar virus ngorok. Itu untuk menjamin tidak ada hewan yang terkena virus ngorok.
"Untuk menghindari penjualan hewan kurban yang terkena penyakit ngorok, kami juga tidak mengambil hewan kurban yang akan dijual dari daerah yang pernah terpapar virus ngorok," ungkapnya.
Ia menambahkan perawatan hewan juga dilakukan dengan menyemprotkan cairan disinfektan setiap hari. Tepatnya di waktu sore hari.
"Bahkan antisipasi penyakit sudah dilakukan sejak hewan yang berasal dari luar kota menuju Kota Palembang, dengan dicek kesehatan dan diberi vaksin hewan," imbuhnya.
Harga hewan kurban pada tahun ini, Rujito mengungkapkan tidak ada kenaikan sama sekali. Mulai dari Rp 16 juta hingga Rp 300 juta. Harga tergantung berat dan ukuran.
"Untuk harga hewan kurban sapi yang terendah di angka Rp 16 juta dengan bobot badannya hewan tersebut sekitar 50-60 kilogram. Ada juga Rp 55 juta sampai Rp 60 jutaan dengan bobot badan 300 kilogram," jelasnya.
Ia menerangkan persiapan hewan kurban harus dilakukan jauh hari untuk memastikan berat dan kondisi sapi layak jual. Sehingga sesuai syarat wajib yang ditentukan.
"Kami menyiapkan sapi-sapi untuk kurban itu sejak dini, agar ternak tersebut sudah gemuk dan telah memenuhi syarat saat dijual," ujarnya.
Rujito berharap upaya yang dilakukan tersebut membuat warga tidak khawatir saat membeli hewan kurban. Saat ini sudah mulai banyak pesanan dari warga Palembang.
(sun/des)