Cerita 3 Mahasiswi UBL Kuliah dari Beasiswa Dana Desa, Lulus Langsung Kerja

Sumatera Selatan

Cerita 3 Mahasiswi UBL Kuliah dari Beasiswa Dana Desa, Lulus Langsung Kerja

Tommy Saputra - detikSumbagsel
Rabu, 29 Mei 2024 21:00 WIB
3 mahasiswi penerima beasiswa dana desa di Lampung.
Foto: 3 mahasiswi penerima beasiswa dana desa di Lampung. (Tommy Saputra)
Lampung -

Universitas Bandar Lampung melaksanakan wisuda terhadap 1.012 mahasiswanya. Dalam wisuda kali ini ada 3 mahasiswi yang berkuliah dengan dibiayai dana desa dan mendapatkan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) nyaris 4.00.

Program beasiswa ini pun tidak disia-siakan ketiganya yang diketahui bernama Dinda Ayu Rosita (21) jurusan Manajemen, Putri Purwaningrum (21) jurusan Administrasi Bisnis serta Iin Ardi Yanti (22) jurusan Akuntansi.

Dengan beasiswa dari dana desa tempat mereka berasal yakni Desa Wonomarto, Kotabumi Utara, Kabupaten Lampung Utara, ketiganya akan mengabdikan diri bekerja di desa tersebut selama dua tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ditemui detikSumbagsel usai mengikuti serangkaian acara wisuda di Gedung Paska Sarjana UBL, ketiganya yang mendapatkan predikat Cumlaude ini membagikan cerita pengalaman tersebut.

"Awalnya kita ini ikut seleksi dulu dari pihak desa kami setelah lulus SMA. Akhirnya kami bertiga yang mendapatkan beasiswa itu. Yang kami dapatkan dari dana desa itu yakni biaya kost, namun untuk biaya kuliahnya dari program KIP (Kartu Indonesia Pintar)," kata Dinda, Rabu (28/5/2024).

ADVERTISEMENT

Dijelaskan Dinda, salah satu syarat untuk bisa mendapatkan beasiswa di desa nya yakni siap mengabdikan diri selama dua tahun untuk membangun desanya.

"Salah satu syaratnya, kami harus bekerja selama dua tahun di desa kami. Ya nggak apa-apa, itu kan untuk membangun desa kami juga supaya lebih maju lagi," terangnya.

Ditambahkan Putri, pengabdian yang mereka lakukan untuk desa yakni mempromosikan Desa Wonomarto sebagai desa wisata.

"Ya magang apa saja, sesuai minat, poin pentingnya mempromosikan desa ataupun berbuat sesuatu untuk desa kami. Karena desa kami ini desa wisata, jadi kami akan berbuat mempromosikan wisata desa kami," terangnya.

Meski begitu, menurut mereka pihak perangkat desa pun tidak melarang mereka untuk bisa bekerja di tempat lain meskipun harus mengabdi di desanya.




(dai/dai)


Hide Ads