"Mendagri sudah memberi arahan kepada saya untuk bisa mengkaji penyebab banjir dan kemudian bisa kita tanggulangi jauh-jauh hari agar tidak berulang," ujar Fatoni usai membuka Sriwijaya Expo, Jumat (24/5/2024).
Ia menyebut, bantuan pemerintah pusat melalui BPBD Sumsel kepada warga terdampak banjir sudah ada. Sementara untuk infrastruktur sarana dan prasarana yang rusak akibat banjir dimintanya untuk segera dibangun melalui dana BTT (belanja tidak terduga).
"Kita juga akan usulkan infrastruktur yang rusak ke pusat untuk bisa memperbaiki," ungkapnya.
Menurutnya, musim penghujan saat ini wilayah Sumsel rentan akan bencana banjir dan longsor. Sehingga perlu adanya kesiapsiagaan dan antisipasi dini oleh warga dan pemda ketika terjadi hujan intensitas tinggi.
"Kita imbau masyarakat untuk selalu waspada dan mengantisipasi bencana secara dini. Kemudian ikut menjaga lingkungan agar tidak terjadi kembali bencana. Dan yang sudah terjadi bencana, kita atasi bersama-sama," ungkap Fatoni.
Rencananya, Pj Gubernur Sumsel akan meninjau lokasi bencana di OKU pada Sabtu (25/5). Tinjauan itu sekaligus menyalurkan bantuan kepada warga yang aktivitasnya terganggu akibat dampak banjir.
Diketahui, 3 wilayah di Sumsel alami banjir pada Rabu (22/5) lalu. Hujan intensitas tinggi terjadi malam sehari sebelum kejadian. Di OKU Selatan, dampak hujan deras mengakibatkan longsor dan pohon tumbang di 3 desa. Jalan penghubung di Desa Jagaraga juga putus. Selain itu, 1 rumah juga hanyut akibat banjir.
Sementara dampak banjir di OKU, hingga saat ini BPBD setempat belum menyampaikan laporan. Para personel hanya fokus pada evakuasi korban di 6 kecamatan yang terdampak banjir. Banjir di OKU juga menyebabkan korban jiwa, 3 tewas dan 2 masih hanyut akibat banjir.
Sementara banjir di Muara Enim, bertahap mulai surut. Sejumlah bantuan sudah dikirimkan dari berbagai pihak di tempat pengungsian.
(dai/dai)