Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan menyebut pendataan terhadap dampak banjir yang terjadi di wilayahnya. Tidak hanya merendam ratusan rumah warga, juga ada satu rumah hanyut dan beberapa rumah rusak, serta fasilitas umum hingga perkebunan yang rusak.
Banjir ini sendiri terjadi di 2 desa yakni Desa Pelangki Kecamatan Muaradua dan Desa Tanjung Sari Kecamatan Simpang, OKU Selatan, Sumatera Selatan (Sumsel) pada 22 Mei 2024 sekitar pukul 18.30 WIB.
Kepala Pelaksana BPBD OKU Selatan, Koni Ramli mengatakan, banjir ini terjadi akibat hujan yang cukup tinggi di wilayah tersebut dan mengakibatkan Sungai Belumai meluap dan merendam 15 unit rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain merendam rumah, juga ada 1 unit rumah hanyut, 2 rumah rusak berat dan 3 rumah rusak sedang. Selain itu juga ada 6 kolam ikan milik warga rusak serta satu jembatan putus. Di sana juga ada 2 hektare lahan perkebunan jagung warga yang terendam banjir," kata Koni.
Sementara itu di Desa Tanjung Sari, ketinggian airnya mencapai 1,5 meter dan merendam 161 rumah warga.
"Di sini tidak ada rumah rusak, namun lahan perkebunan warga seluas 50 hektare terendam. Juga ada TPA dan bangunan bidan desa yang terdampak banjir," ucapnya.
Dari bencana tersebut, kata Koni, nilai kerugian akibat banjir tersebut mencapai Rp 800 juta.
"Total Kerugian mencapai Rp 800 juta yang terjadi di Dusun IV Desa Pelangki Kecamatan Muaradua. Sementara di Desa Tanjung Sari masih dalam pendataan," jelasnya.
Diketahui, banjir di OKU Selatan terjadi akibat hujan deras intensitas tinggi pada Rabu (22/5) pukul 18.30 WIB. Hujan yang cukup lama membuat Sungai Belumai meluap sekitar pukul 23.30 WIB dan membuat sejumlah rumah terendam dan 1 di antaranya hanyut.
"Kita mengimbau warga yang tinggal di bantaran Sungai Belumai untuk selalu waspada ketika hujan terjadi," tambahnya.
(dai/dai)